Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

Usai 82 Hari Dirawat & 15 Kali Tes Swab, Parsini di Sragen Menangis saat Dinyatakan Sembuh Corona

Ketika dapat keluar dari Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19, Parsini bahkan sampai menangis bahagia.

Editor: Hanang Yuwono
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
ILUSTRASI : Petugas medis Dinas Kesehatan Kota Bogor melakukan swab test Covid-19 di Pasar Bogor, Selasa (12/5/2020). 

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Menjalani perawatan selama 82 hari meninggalkan cerita tersendiri bagi Parsini (49), pasien positif Covid-19 pertama di Sragen.

Parsini diperbolehkan pulang setelah 15x melakukan swab tes evaluasi.

Ketika dapat keluar dari Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19, Parsini bahkan sampai menangis bahagia.

Pria Solo yang Meninggal Saat Gowes di Sukoharjo Sebelum Corona Suka Jogging, Tetapi Kini Bersepeda

Jenazah Pasien Ginjal Dikira Corona di Jogonalan Klaten Ditolak Warga, Padahal Kuburan Sudah Digali

Kebahagiaan Parsini bertambah ketika kepulangannya dijemput oleh sang suami, Parimin (49) dan dua anak mereka.

"Alhamdulillah senang sekali akhirnya bisa ketemu keluarga pokoknya sudah lega sudah lama di rumah sakit dua bulan lebih, di sini (RSD) sudah 2 minggu," kata Parsini, Rabu (24/6/2020).

Parsini mengaku kemarin malam dirinya sampai tidak dapat tidur karena menunggu hasil swab yang kedua setelah di RSD Covid-19.

Ketegangannya imbas dengan hasil swab ke 15-nya yang menyatakan dirinya sembuh dari Covid-19.

"Saya sudah dua kali negatif selama dua pekan ini, sampai sini saya langsung di swab hasil pertama pada (5/6/2020) negatif dan kedua ini hasilnya juga negatif."

"Pokoknya hari ini saya paling senang sudah bisa bertemu ibu, bertemu dua cucu saya dan tiga anak saya," terang Parsini.

Selama dirinya dirawat Parsini mengaku selalu berkomunikasi dengan keluarga melalui pesan singkat whatsapp maupun video call.

Parsini menceritakan ketika dirinya dirawat di RSUD dr Moewardi Surakarta dirinya merasa tidak tenang meskipun pelayanan sangat baik.

"Sebenarnya waktu di RS enak cuman ya hanya makan tidur kan enggak bisa kemana-mana juga, di RS itu lihatnya jenazah-jenazah lihatnya orang sakit."

"Jadi di jantung itu rasanya kayak mau lepas-lepas gitu sehari-hari melihat jenazah melihat peti-peti itu banyak," katanya.

Ketika dirinya dinyatakan OTG dan dipindah ke RSD Covid-19 perasaan Parsini cukup tenang dan lega, Parsini mengaku sudah seperti dirumah.

Selama menjalani karantina di RSD kegiatan Parsini lebih beragam dan leluasa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved