Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Jenazah Pasien Ginjal Dikira Corona di Jogonalan Klaten Ditolak Warga, Padahal Kuburan Sudah Digali

Penolakan pemakaman menimpa jenazah pasien mengidap penyakit ginjal KWT (72) yang dikira terpapar Covid-19 di Kecamatan Jononalan, Kabupaten Klaten.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
ILUSTRASI : Personel Public Safety Center (PSC) 119 Kota Malang mengenakan alat pelindung diri (APD) membawa jenasah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di sebuah tempat pemakaman umum di Kota Malang, Sabtu (4/4/2020). Proses Pemakaman PDP yang hasil tesnya negatif COVID-19 ini dilaksanakan sesuai protokol pemakaman pasien COVID-19 karena almarhum mempunyai riwayat sakit Paru-paru. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Penolakan pemakaman menimpa jenazah pasien mengidap penyakit ginjal KWT (72) yang dikira terpapar Covid-19 di Kecamatan Jononalan, Kabupaten Klaten.

Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, pria yang meninggal dunia pada Selasa (23/6/2020) di RSST Klaten itu akhirnya di makamkan pada Rabu (24/6/2020) dini hari di desa lain usai ditolak warga sekitar rumah.

Padahal saat itu, liang lahat untuk KWT sudah digali dan siap untuk memakamkan pria tersebut.

Mendengar hal tersebut, Muspika Jogonalan turun tangan untuk memediasi kesalahpahaman antara warga dengan keluarga.

Dasyatnya Ledakan Mesin Pengolah BBM di Karanganom Klaten, Sempat Ada yang Mengira Ban hingga Bom

BREAKING NEWS : Mesin Pengolah Plastik Jadi BBM di Klaten Meledak, 1 Orang Tewas, Terpental 10 Meter

Sempat terjadi perdebatan panjang dengan warga desa tersebut sehingga mediasi pun buntu.

Akibatnya pemakaman jenazah dipindahkan ke desa tempat almarhum KWT berdomisili.

Hal itu terpaksa dilakukan meski jarak rumah dengan lokasi permakaman terbilang jauh.

Proses pemakaman jenazah almarhum selesai hingga, Rabu (24/6/2020) pukul 03.00 WIB.

Camat Jogonalan, Sutopo membenarkan ada penolakan pemakaman jenazah, meski meninggalnya KWT karena sakit ginjal.

Namun akhirnya pemakamannya menyesuaikan dengan prosedur jenazah Covid-19 pada umumnya.

"Almarhum mempunyai riwayat penyakit sakit ginjal, namun pemakaman pakain APD," ungkapnya.

Pasca Penyerangan Wakapolres Karanganyar, Pengamanan Polres & Polsek di Klaten Diperketat

Positif Corona di Klaten Terus Bertambah Jadi 56 Kasus, Kali Ini Karyawan Swasta Asal Wonosari

Lebih lanjut dia menjelaskan, penolakan akibat masyarakat masih resah karena masih pandemi Covid-19.

Mengingat masyarakat di sana masih khawatir almarhum KWT meninggal akibat Covid-19.

"Memang di tengah Covid-19, banyak yang waswas," jelas dia. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved