Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pengakuan Adik yang Tega Begal Kakak Angkat hingga Tewas, Jual Motor untuk Membeli Sabu

"Yang kenal dekat itu MR karena kakak angkat, tapi yang menusuk memang saya. Saya tidak ada niat mau membunuh, tapi karena korban melawan jadi terpaks

Editor: Reza Dwi Wijayanti
Kompas.com
Ilustrasi jenazah. 

TRIBUNSOLO.COM -  Cerita seorang adik yang tega begal kakak hingga tewas pada Jumat (5/6/2020) lalu.

Kejadian ini terjadi di Jalan Naskah II, Lorong Padi, Kelurahan Sukarami, Kecamatan Sukarami, Palembang.

Pelaku MR (16) yang juga sebagai adik membegal kakak angkatnya sendiri Khairuddin Saputra (32).

Saat melakukan aksinya, MR tidak sendirian, ia beraksi bersama dengan rekannya Rohmadon Irwansyah (25).

Kepada polisi, MR mengaku sebelum peristiwa penusukan itu terjadi. Mereka awalnya meminta korban untuk turun dari motornya. Namun, korban tidak mau.

"Awalnya korban kami minta untuk turun dari motor, tapi dia tidak mau. Rohmadon langsung menikamnya dari belakang, setelah itu dia jatuh. Dia memang kakak angkat saya," ujar MR. di Polda Sumsel, Kamis (2/7/2020).

Pasien Corona di India Ini Santai ke Warung Buat Nge-Teh, Pelanggan Lain Langsung Kabur

Pilu, Janda Muda di Madura Nekat Bunuh Diri Usai Diperkosa 7 Orang, Tak Tahan Terus Diteror Pelaku

Setelah itu, tersangka Rohmadon langsung kabur. Sementara MR sempat membawa kakak angkatnya ke rumah sakit, tapi ditolak pihak rumah sakit.

"Maksud saya biar dirawat di sana, tapi tidak tahu ditolak rumah sakit. Jadi saya bawa lagi korban ke rumahnya. Saya tinggalkan di depan setelah itu saya tidak tahu lagi," jelasnya.

Adapun modus yang dilakukan kedua pelaku yakni dengan cara memberitahu korban ada lowongan pekerjaan.

Korban yang sudah lama tak bekerja, percaya dengan ucapan kedua pelaku hingga terjadilah peristiwa tersebut.

Kata MR, motor milik korban ia jual di kawasan Tangga Buntung, Palembang dengan harga Rp 1,5 juta. Kemudian MR memberikan uang kepada Rohmadon sebesar Rp 500.000.

"Saya pakai uangnya untuk beli sabu, Rp 500.000 saya kasih ke Rohmadon," ungkapnya.

Sementara itu, tersangka Rohmadon mengaku jika aksi itu terpaksa ia lakukan karena terlilit utang Rp 800.000 kepada koperasi.

Sambungnya, ide pembegalan itupun ia rencanakan setelah mendapatkan informasi dari MR.

"Yang kenal dekat itu MR karena kakak angkat, tapi yang menusuk memang saya. Saya tidak ada niat mau membunuh, tapi karena korban melawan jadi terpaksa, "ungkapnya.

Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel Kompol Suryadi menjelaskan, kedua pelaku ditangkap setelah pihaknya menerima laporan dari keluarga korban.

Ternyata Makan Pisang Bisa Bantu Atasi Insomnia, Kok Bisa? Berikut Penjelasannya

Atlet Korea Choi Sook Hyun Meninggal Bunuh Diri, Diduga Jadi Korban Bully, Begini Pesan Terakhirnya

Mendapat laporan tersebut, pihaknya langsung melakukan penyelidikan dan penyidikan hingga berhasil menangkap keduanya di kediamannya masing-masing.

Kata Suryadi, setelah melakukan aksinya. Pelaku inisial MR sempat membawa korban ke rumah sakit usai dianiaya.

"lalu diantar pulang ke rumah, karena dari rumah sakit menolak. Korban baru diketahui sekarat saat keluarganya keluar. Saat dibawa ke rumah sakit lagi meninggal," ungkap Suryadi.

Atas perbuatannya tersangka dikenakan pasal pasal 338 dan 365 KUHP tentang perampokan dan pembunuhan dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengakuan Adik yang Begal Kakak hingga Tewas: Kami Minta untuk Turun dari Motor, tapi..."

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved