Pendaki Gunung Lawu Membludak
Kisah Pendaki Asal Sragen : Dari Bergelut dengan Dingin, Hingga Puncak Gunung Lawu yang Overload
"Karena kondisi membludak sekali, banyak banget yang berada di pos lima, di bagian sabana-nya, sehingga tidak memungkin mendirikan tenda,"
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ilham Oktafian
Erwik dan rombongan akhirnya berhasil mencapai pos tiga jalur pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho sekira pukul 14.00 WIB.
Mereka lantas memutuskan istirahat sejenak dan menunaikan salat.
Sebenarnya, beberapa diantara mereka berencana mendirikan tenda di pos tersebut.
Namun lantaran suhu terlampau dingin, akhirnya diurungkan dan memilih turun.
"Walaupun di sana sudah dilengkapi sleeping bag, matras, dan tenda, karena mereka baru pertama kali mendaki kemudian ada perubahan," katanya.
Beberapa dari rombongan lantas memilih turun sekira pukul 15.30 WIB karena tidak mau memaksakan diri.
"Saat turun, rombongan berjumpa dengan kakek berusia sekitar 70-an tahun melakukan pendakian menuju pos tiga bersama temannya," ujar Erwik.
"Temannya itu mengalami cedera kaki, namun tetap ditahan sampai mereka berhasil ke pos empat," imbuhnya.
Rombongan yang turun sampai ke pos pemberangkatan sekira pukul 19.30 dan memesan penginapan guna menunggu rombongan yang masih meneruskan pendakian.
Sebagian rombongan Erwik tetap meneruskan pendakian, ada yang sampai ke pos empat ada juga yang berhasil menaklukkan puncak Gunung Lawu.
Erwin menuturkan kondisi puncak lawu saat itu overload dan tidak memungkinkan untuk mendirikan tenda lagi.
Akhirnya, kebanyak memilih mendirikan tenda di pos tiga dan empat.
"Karena kondisi membludak sekali, banyak banget yang berada di pos lima, di bagian sabana-nya, sehingga tidak memungkin mendirikan tenda," tutur dia.
"Tendanya begitu dekat jaraknya, memang sangat overload," tambahnya.
Rombongan Erwik kemudian turun pada Minggu (5/7/2020) dan meninggalkan kawasan Candi Cetho sekira 16.00 WIB.
"Ada insiden untuk kepulangan, ada kemacetan dari pos 3, relawan harus evakuasi pendaki yang cedera tidak bisa jalan hingga bawah dengan memakai tandu," kata Erwik. (*)