Saat Dokter di Kalimantan Mengeluh di Hadapan Jokowi : Percuma Tracing Terus Tetapi Tak Ada Alat
Dokter tersebut mengeluhkan minimnya perlengkapan dan alas tes usap dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di Sampit.
TRIBUNSOLO.COM - Di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) seorang dokter dari Sampit, Kalimantan Timur (Kaltim) mengeluarkan curahat hati (curhat) mengeluhkan soal penanganan Corona.
Dia adalah seorang dokter spesialis paru-paru, Efraim Bering.
Dokter tersebut mengeluhkan minimnya perlengkapan dan alas tes usap dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di Sampit.
Hal itu berlangsung saat Jokowi melakukan konferensi virtual dengan para dokter di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020). Mulanya, ia menceritakan kondisi Rumah Sakit Murjani, Sampit.
Ia lantas mengeluhkan ketiadaan perlengkapan dan alat tes usap PCR.
• Update Corona Solo 9 Juli 2020 : Pasien yang Sembuh Tembus 36 Orang, Positif Masih Stagnan 43 Kasus
• Roy Suryo Siap Bantu Lacak Pelaku Tabrak Lari Overpass Manahan Solo : Silahkan Hubungi Saya 24 Jam
"RS kami salah satu RS rujukan di Kalimantan Tengah. Kendala yang kami hadapi kami tidak punya alat PCR," kata dia kepada Jokowi.
"Jadi kami mohon dengan hormat bisa dibantu alat PCR beserta reagennya karena percuma kita tracing terus tapi untuk mendiagnosanya tidak ada alatnya. Awalnya kami kirim ke Surabaya, Banjar Baru," kata dia.
Mendengar keluhan tersebut, Jokowi lantas menjawab akan membantu menyediakan alat dan perlengkapan tes usap PCR.
Jokowi mengatakan, akan segera mengirim alat dan perlengkapan tes usap PCRke Sampit.
"PCR test segera akan kita kirim. Ini butuhnya berapa? Satu cukup? Yang di Sampit? Ini saya bawa dua, berarti sampit satu," kata Jokowi.
• Sempat Terhenti karena Corona, Ini Kabar Terbaru Masjid Sumbangan Pangeran Arab untuk Jokowi di Solo
• UPDATE Corona Indonesia 9 Juli 2020: Kasus Positif Bertambah 2.657, Pasien Sembuh Bertambah 1.066
Hingga 9 Juli, terdapat penambahan 23 pasien positif Covid-19 di Kalimantan Tengah.
Dengan demikian, total pasien positif Covid-19 di sana mencapai 1.096 orang.
Adapun total pasien sembuh di sana mencapai 484 orang, sedangkan total pasien yang meninggal sebanyak 65 orang. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dokter di Sampit ke Jokowi: Percuma Kita "Tracing" Terus tetapi Tak Ada Alat