Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Imbas Covid-19, Nasib Musda REI Jateng 2020 Masih Samar

"Ditunda untuk digelar Agustus 2020. Namun sekarang kondisi Semarang juga masih rawan begitu, bisa jadi ditunda lagi," ujar Anthony.

Penulis: ytz | Editor: Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM/GARUDEA PRABAWATI
Anthony Abadi Hendro 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Yudie Thirzano

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Musda REI Jateng terancam kembali tertunda akibat Pandemi Covid-19.

Semula Musda REI 2020 yang merupakan wadah tertinggi musyawarah pengembang anggota asosiasi pengembang perumahan Realestat Indonesia di Jateng itu akan digelar April 2020 di Semarang.

Namun akibat Pandemi Covid-19, pelaksanaan Musda ditunda.

Dalam Sehari Solo Catat 18 Kasus Positif Corona Baru, Imbas Warga Makin Bebas Beraktivitas?

Pria 59 Tahun Asal Desa Wironanggan Positif Corona, Kecamatan Gatak Jadi Zona Merah

"Ditunda untuk digelar Agustus 2020. Namun sekarang kondisi Semarang juga masih rawan begitu, bisa jadi ditunda lagi," ujar Anthony Abadi Hendro Prasetyo.

Anthony menjadi satu di antara kandidat Ketua REI Jateng periode 2020-2023 yang sudah mendaftarkan diri untuk Musda April 2020 lalu.

Selain Anthony, kandidat lain adalah Hartono dari Komisariat Banyumas dan Nur Widi dari Komisariat Semarang.

Daya Beli Konsumen Turun Tajam

Tren penjualan properti hunian di wilayah Solo Raya (Kota Surakarta dan sekitarnya) diyakini mengalami tekanan berat akibat Pandemi Covid-19.

Pengembang perumahan Anthony Abadi Hendro Prasetyo yang juga satu di antara kandidat Ketua REI Jawa Tengah mengungkapkan bahwa pengembang terus menunggu perkembangan di sektor perbankan terutama terkait penyaluran kredit perumahan.

Menurut Anthony wajar apabila terjadi penundaan pengembangan proyek-proyek baru dan penurunan penjualan rumah di tahun 2020.

"Kami wait and see. Adanya Pandemi Covid-19 ini membuat perbankan membatasi penyaluran kredit KPR hanya pada konsumen dengan pendapatan tetap bulanan," kata Anthony kepada TribunSolo.com, Jumat (10/7/2020).

Konsumen yang termasuk dalam kelompok berpendapatan tetap bulanan (fixed income) di antaranya adalah PNS, pekerja swasta berstatus karyawan tetap, serta anggota TNI dan Polri.

"Perbankan juga masih banyak fokus melayani restrukturisasi kredit," kata Anthony.

Menurut Anthony, dampak dari Pandemi Covid-19 membuat daya beli konsumen properti turun tajam.

Fenomena yang paling mudah dijumpai adalah pada beberapa industri perusahaan memutuskan pemotongan gaji, serta merumahkan karyawan yang berimbas pada penurunan pendapatan karyawan.

Menurut Anthony, penurunan daya beli ini terjadi baik di kelas perumahan mewah, menengah hingga rumah sederhana, dan kelas rumah bersubsidi.

"Rumah bersubsidi di area Solo Raya dari target 6.000 unit tahun ini akan sulit tercapai. Bila bisa terjual separohnya saja sudah amat bagus," kata Anthony yang juga mantan Ketua REI Solo Raya.

Raditya Dika Bocorkan Jenis Kelamin Calon Anak Keduanya, Anissa Aziza Lega Wajah Janin Mirip Dirinya

Bisnis Properti Tertekan Dampak Pandemi, Pengembang Solo Raya Wait and See

Bisnis perumahan di Solo Raya yang semula diyakini akan berkembang seiring pembangunan jalan tol Trans Jawa, justru mengalami kelesuan di tahun 2020.

"Mestinya pembangunan jalan tol bisa membuat sektor properti bergairah di wilayah Solo Raya misalnya di utara dan barat," kata Anthony.

Diketahui, kawasan Solo Raya menjadi kawasan yang dilintasi jalur tol Trans Jawa ditandai beroperasinya pintu Tol di Colomadu (Karanganyar), Ngemplak (Boyolali), Mojosongo (Boyolali), Kebakramat (Karanganyar), dan pintu tol Sragen di kawasan paling timur Solo Raya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved