Solo KLB Corona
Buntut Mahasiswa PPDS UNS Positif Covid-19, Akses Keluar-Masuk Jalan Kampung di Jagalan Ditutup
Kasus 25 mahasiswa program pendidikan dokter spesialis Universitas Sebelas Maret (PPDS UNS) Solo positif Covid-19 berbuntut penutupan jalan di daerah
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Reza Dwi Wijayanti
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kasus 25 mahasiswa program pendidikan dokter spesialis Universitas Sebelas Maret (PPDS UNS) Solo positif Covid-19 berbuntut penutupan jalan di daerah Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres, Kota Solo.
Itu lantaran keluarga salah seorang pasien terkonfirmasi positif Covid-19 berdomisili di daerah tersebut.
Lurah Jagalan, Nanang Heri Triwibowo menyampaikan pasien yang tinggal di daerah itu sebenarnya berasal dari Pemalang, Jawa Tengah.
"Penutupan itu kaitannya dengan klaster RSUD Dr Moewardi, sebetulnya pasien merupakan warga asal Pemalang," terang Nanang, Selasa (14/7/2020).
• Menikmati Keindahan Air Terjun Grojogan Sewu Setinggi 81 Meter di Karanganyar
• Sembuh dari Covid-19, Andrea Dian Jalani Program Bayi Tabung, Begini Cerita Istri Ganindra Bimo Ini
"Terus keluarganya tinggal di sini, pasien tinggal di sini lantaran mengambil program dokter spesialis itu, makanya ia sebelum dirawat tinggal bersama orang tuanya," tambahnya.
Pasien, lanjut Nanang, selama di Solo tinggal bersama tiga orang, termasuk kedua orang tuanya.
"Orang tuanya kini menjalani karantina mandiri dan sudah cek kesehatan di salah satu rumah sakit rujukan," ujarnya.
Warga, lanjut Nanang, tetap gotong royong membantu pemenuhan kebutuhan selama karantina mandiri.
"Ada bantuan untuk kebutuhan makan, nanti dicentelkan di pagarnya atau bagaimana untuk menghindari kontak langsung," tuturnya.
"Kita tetap mengedepankan protokoler kesehatan," tegasnya.
• Baru Dibuka Saat New Normal, Grojogan Sewu Hanya Terima 30% Pengunjung
• BREAKING NEWS: Sehari Solo Disebut Zona Hitam, Hari Ini Positif Covid-19 Meroket Lagi 7 Kasus
Selain itu, Nanang menjelaskan penutupan akses jalan menuju rumah keluarga pasien sebagai upaya pemutusan penyebaran virus Corona.
"Itu jalan alternatif ke Pucangsawit banyak orang luar yang lewat di situ, ini untuk memutus rantai penularan," tandasnya.
(*)
