Dicabuli Kakeknya Sendiri Selama 4 Tahun, Bocah Ini Berani Bercerita Setelah Kakek Alami Stroke
Ia selalu mengancam agar cucunya tak melaporkan peristiwa itu. Jika cucunya bercerita, Syafei akan menyantetnya. "Korban awalnya takut melapor karen
TRIBUNSOLO.COM - Nasib malang harus menimpa seorang bocah di Ogan Ilir yang menjadi korban kekerasan seksual oleh kakeknya sendiri.
Diketahui kakek tersebut bernama Syafei (53) yang tega mencabuli cucunya sendiri selama 4 tahun.
Selama melangsungkan aksinya, kakek ini juga mengancam sang cucu agar tidak melaporkan peristiwa tersebut.
Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir AKP Robby Sugara mengemukakan, Syafei pertama kali mencabuli cucunya ketika bocah itu masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
"Mencabuli cucunya sejak sekolah dasar hingga SMP," kata Robby di Mapolres Ogan Ilir, Kamis (16/7/2020).
• Anak Omas Cerita Detik-detik Sebelum Ibunya Meninggal Dunia, Sempat Nonton TV dan Dikira Tidur
• Bila Dilaporkan Polisi, Pria yang Masturbasi di Gang Kawasan Laweyan Bisa Terjerat Penjara 10 Tahun!
Ia selalu mengancam agar cucunya tak melaporkan peristiwa itu.
Jika cucunya bercerita, Syafei akan menyantetnya.
"Korban awalnya takut melapor karena diancam akan disantet pelaku," tutur dia.
Kakek stroke, korban bercerita
Seiring waktu, Syafei terserang penyakit.
Hal itu membuat kondisi tubuhnya sangat lemah.
• Sempat Dimediasi oleh Lurah, Perseteruan Dua Warga Sragen Soal Tanah 33 CM masih Belum Usai
• Bila Dilaporkan Polisi, Pria yang Masturbasi di Gang Kawasan Laweyan Bisa Terjerat Penjara 10 Tahun!
"Saat pelaku terkena stroke dan jarang ke Ogan Ilir, korban tumbuh keberaniannya untuk menceritakan perbuatan bejat pelaku ke keluarganya," kata Robby.
Korban mengaku dicabuli berulang-ulang selama 4 tahun.
Syafei kemudian ditangkap dan dibawa ke Mapolres Ogan Ilir.
Atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diancam Santet, Bocah Ini Diam Dicabuli Kakeknya Selama 4 Tahun"