Virus Corona
5 Tips untuk Bangkit Kembali Setelah Terkena PHK di Tengah Pandemi, Jangan Fokus pada Keterpurukan
Banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) membuat masyarakat mengalami kondisi ekonomi yang sulit.
Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM - Pandemi corona di Indonesia hingga kini belum juga berakhir.
Banyak dampak yang diakibatkan karena kejadian ini.
• Temui Jalan Buntu Mediasi, Serikat Kerja RSIS Bakal Adukan PHK 146 Karyawan ke Disnaker Sukoharjo
• Pemberitahuan PHK Lewat WA, Ratusan Karyawan RSIS Kartasura Tuntut Transparansi dan Pesangon
Aspek yang begitu terdampak akibat dari pandemi Covid-19 adalah sektor kesehatan dan ekonomi.
Banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) membuat masyarakat mengalami kondisi ekonomi yang sulit.
Dari sisi psikologi, Dosen Psikologi Unair, Ike Herdiana, M.Psi, menjelaskan perlu adanya sikap tenang dan berfikir positif soal kondisi saat ini.
"Pertama tetap tenang, kita coba berfikir jika kondisi ini tidak terjadi pada kita sendiri, tapi orang lain juga mengalami" jelasnya dari tayangan TribunNews, Kamis (16/7/2020).
Tips kedua perlu fokus pada apa yang akan dilakukan ketika kondisi saat ini.
"Jangan fokus pada keterpurukannya apalagi sampai menyalahkan orang atau pihak lain, " ujarnya.
Kemudian yang ketiga, Ike menjelaskan kepada masyarakat untuk tidak menarik diri atau minder dengan kondisi yang sekarang.
"Jangan minder, dan jangan merasa ini akhir dari dunia karena nanti bisa depresi" ucapnya.
Poin keempat adalah tetap menjaga komunikasi dengan keluarga maupun rekan kerja.
"Tetap harus solid, sama-sama berfikir apa yang bisa dilakukan kedepanya, jadi tetap jaga koneksi" ujar Ike.
Tips kelima yaitu perlu adanya apresiasi diri dengan bersyukur apa yang telah dilakukan saat ini.
"Jangan bandingkan dengan yang kemarin, jadi sekecil apapun tetap disyukuri, maka sedikit-sedikit akan bisa keluar dari problem itu" jelasnya.
• Pemberitahuan PHK Lewat WA, Ratusan Karyawan RSIS Kartasura Tuntut Transparansi dan Pesangon
Baru-baru ini diberitakan sebanyak 146 karyawan Rumah Sakit Islam Surakarta (RSIS) kena PHK sepihak di tengah situasi sulit ekonomi karena pandemi.
Hal tersebut diungkapkan Sekertaris Serikat Kerja RSIS, Suyamto saat bersama-sama ratusan keryawan mendatangi rumah sakit di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (18/7/2020).
Dia tidak mengetahui alasan pasti manajemen RSIS melakulan PHK masal tersebut
"Alasannya karena adanya pandemi Corona, tapi tidak pernah ada dialog dengan kami," katanya kepada TribunSolo.com.
Suyamto mengatakan, saat proses PHK tersebut, hanya ada 2 sampai 3 orang perwakilan karyawan yang diajak berdialog.
Namun untuk karyawan yang lain, menurut dia tidak pernah diajak berkomunikasi terlebih dahulu.
"Kita minta transparasi, dan kita ingin hak-hak kami dipenuhi jika ada PHK," jelasnya.
Dari 146 karyawan yang terkena PHK, dia mengungkapkan jika kebanyak karyawan sudah bekerja lebih dari 20 tahun.
"Dalam klausul surat PHK, ada semacam tali asih sebesar Rp 1 juta," terang dia.
"Padahal kena PHK kebanyakan sudah bekerja lebih dari 20 tahun, 25 tahun, 28 tahun," akunya.
Dia berharap manajemen RSIS mau diajak mediasi terkait PHK tersebut.
Adapun hingga kini TribunSolo.com masih mencoba mengkonformasi kepada manjemen RSIS, tetapi belum mendapatkan tanggapan.
(*)