Kisruh di Tubuh PDIP Solo
Polisi Terima Laporan Pengeroyokan Ketua Anak Ranting PDI-P Agung Walet, Kedepankan Kekeluargaan
"Kita telah mendapatkan keterangan baik dari korban maupun saksi yang ada saat rapat konsolidasi," ungkapnya.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pihak kepolisian telah menerima laporan dugaan pengeroyokan yang menimpa Ketua Anak Ranting PDI Perjuangan di RW 028, Kelurahan/Kecamatan Jebres, Kota Solo, Agung 'Walet' Indrayoto.
Adapun dugaan pengeroyokan itu terjadi saat rapat konsolidasi partai, Minggu (19/7/2020).
Kapolresta Solo, Kombes Pol Andi Rifai menyampaikan laporan itu diterima langsung petugas piket.
• Soal Agung Walet Sebut Ada Tujuan Pelengseran Dirinya, Ketua PAC Jebres: Tidak Ada Pemecatan
• Kesaksian Agung Walet Soal Insiden Pengeroyokan di Rapat Partai PDI-P: Ada Tujuan Melengserkan Saya
"Tadi malam, kita mendapatkan laporan adanya kejadian itu, kemudian anggota yang piket langsung menindaklanjuti laporan," kata Andi, Senin (20/7/2020).
Andi mengungkapkan pihak saat ini telah memeriksa saksi-saksi dari pihak pelapor.
"Kita telah mendapatkan keterangan baik dari korban maupun saksi yang ada saat rapat konsolidasi," ungkapnya.
Unsur kekeluargaan, lanjut Andi, akan dikedepankan dalam menyelesaikan kasus dugaan pengeroyokan itu.
"Nanti kita utamakan, karena ini masih satu lingkungan organisasi," tuturnya.
Laporkan ke Polisi
Sebelumnya, Kuasa Hukum Agung, TH Wahyu Winarto mengungkapkan pihaknya telah melayangkan laporan ke Polresta Solo, Minggu (19/7/2020) sekira pukul 23.30 WIB.
"Kita sudah lapor ke Polres sekitar pukul 23.30 WIB, terus baru pulang sekira pukul 02.00 WIB," ucap Wahyu kepada TribunSolo.com, Senin (20/7/2020).
Wahyu mengatakan dugaan pengeroyokan Agung terjadi saat rapat konsolidasi di RW 28, Kelurahan/Kecamatan Jebres, Kota Solo.
• Agung Walet Laporkan Sejumlah Kader PDIP Solo ke Polisi, Buntut Insiden Pengeroyokan di Rapat Partai
"Menurut klien saya, ia diundang konsolidasi partai, ternyata mengarah dirinya dipecat dari anak ranting," jelas Wahyu.
Agung, lanjut Wahyu, sempat merasa tidak terima dengan keputusan pemecatan yang menimpanya.
Hingga ia membanting snack yang berada tak jauh darinya sebelum akhirnya mengalami dugaan pengeroyokan.