Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkada Solo

Belum Ada Partai yang Mengusung Calon untuk Lawan Gibran, Pengamat : Untuk Apa Ada Partai Politik

Pangi menilai seolah-olah partai non-PDI Perjuangan antara ada dan tiada dalam peta Pilkada Solo 2020.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
ISTIMEWA
Pengamat Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research, Pangi Syarwi Chaniago 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tiadanya partai non-PDI Perjuangan yang berani melawan Gibran Rakabuming Raka disentil Analis Politik Voxpol, Pangi Syarwi Chaniago.

Pangi menilai seolah-olah partai non-PDI Perjuangan antara ada dan tiada dalam peta Pilkada Solo 2020.

Megawati Turun Gunung Jadi Juru Kampanye Gibran-Teguh? Begini Penjelasan Politisi PDIP

Rekomendasi PDIP ke Pelukan Gibran, FX Rudy Beri Peran Baru Kepada Achmad Purnomo

"Kenapa partai di Solo tidak ada yang berani, apa betul karena anak presiden atau PDI Perjuangan sudah mengkondisikannya," kata Pangi dalam Overview Obrolan Virtual Gibran vs Kotak Kosong?, Kamis (23/7/2020).

Ditambah lagi, PDI Perjuangan berpredikat pemegang kursi mayoritas di DPRD Kota Solo sebanyak 30 kursi.

Pangi menilai jumlah tersebut menunjukkan adanya ketimpangan kekuatan politik.

"PDI Perjuangan sendiri memegang kursi terbesar di Solo sebanyak 30 kursi, partai-partai lain dianggap antara ada dan tiada," kata dia.

"Secara jumlah kursi tidak seimbang," tambahnya.

Jika Gibran - Teguh Jadi Paslon Tunggal Pilkada Solo, KPU Perpanjang Masa Pendaftaran 3 Hari

Kondisi itu membuat Pangi menyangsikan keberadaan partai-partai politik di Kota Solo.

Menurutnya, entitas partai politik untuk memajukan kader untuk berkontestasi merebut kekuasaan.

"Untuk apa ada partai di Solo, kenapa tidak ada yang berani," tutur Pangi.

"Partai politik itu didirikan untuk memajukan kadernya ikut berkontrstasi merebut, memenangkan kekuasaan," papar dia.

"Sekarang, tidak ada partai yang berani bertanding melawan untuk merebut kekuasaan, pertanyaannya untuk apa ada partai di Solo kalau begini akhirnya," tambahnya.

Adapun hanya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang masih berdiri kokoh dalam poros koalisi oposisi dan tak menyatakan dukungan kepada Gibran.

Partai-partai lain yang sebelumnya masuk poros itu kini telah berpaling.

Poros koalisi oposisi di Pilkada Solo 2020 pun seolah seperti macan ompong.

Bagaimana tidak, poros itu hanya menyisakan PKS yang memiliki 5 kursi di DPRD Kota Solo.

Jumlah itu belum mencukupi ambang batas minimal partai pengusung calon kepala daerah yakni 9 kursi.

"Misalnya, kalau nanti koalisi tidak terpenuhi, tidak ada lawan, kotak kosong, ini yang agak berat," ucap Pangi.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved