Solo KLB Corona
Klaster Tenaga Kesehatan Mendominasi yang Bikin Kasus Positif Covid-19 di Wonogiri Meroket
Sempat dinyatakan zona hijau, kasus positif Covid-19 di Kabupaten Wonogiri meningkat tajam.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Sempat dinyatakan zona hijau, kasus positif Covid-19 di Kabupaten Wonogiri meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir ini.
Pada penularan Covid-19 gelombang ke-2 di Kabupaten Wonogiri yakni klaster Pondok Pesantren (Ponpes) yang penyumbang terbanyak.
Namun, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, ada klaster baru yang muncul, Jumat (24/7/2020).
• Masjid Raya & Al Aqsha Klaten Boleh untuk Salat Idul Adha,Tapi Ini Syarat yang Wajib Dipatuhi Jemaah
• Rekor, Baru Seminggu Dirawat di RS UNS Solo, Warga Polanharjo Klaten Sembuh dari Cengkraman Corona
Dari tambahan 38 kasus baru, sebanyak 29 paramedis dan nakes ini bekerja di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.
"Sembilan orang lain yang terkonfirmasi positif termasuk dalam klaster pondok pesantren," katanya.
Pemkab Wonogiri saat ini menyiapkan beberapa opsi dalam melakukan perawatan terhadap paramedis dan nakes tersebut.
Saat ini, mereka masih menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Dengan banyaknya paramedis dan nakes yang terpapar Covid-19, pemkab pun menyiapkan skema agar pelayanan di RSUD tetap optimal.
Pihaknya akan menarik nakes dan paramedis yang ada di rumah sakit swasta.
• Citarasa Baru Nan Unik, Penjual di Klaten Bikin Bakso Degan yang Bikin Penasaran, Ini Penampakannya
• Ternyata Sapi yang Dibeli Jokowi dari Peternak Sukoharjo Biasa Dipanggil Gerhana, Begini Kisahnya
"Akan kita tarik paramedis kita yang ada di rumah sakit swasta untuk pelayanan fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh pemerintah." kata dia.
Ini kebijakan kami dengan keterbatasan SDM yang ada," bebernya.
Meskipun angka terkonfirmasi positif covid-19 melonjak tinggi, angka kesembuhan juga naik.
Sembilan orang yang sembuh dari korona didominasi dari klaster pondok pesantren di Jatisrono. (*)