Pilkada Klaten 2020
Kabar Arif Budiyono Mundur Dalam Pilkada Klaten 2020, DPC PKB : Siapa Bilang Mundur, ABY Tetap Jalan
“Siapa bilang mundur, ABY tetap jalan, ngapain capek-capek ambil rekom kalau tidak jalan,”
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN – Sebuah kabar yang menyebut bakal calon bupati, Arif Budiyono (ABY) mundur dalam bursa Pilkada Klaten 2020 berhembus.
Atas berhembusnya kabar itu, DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membantahnya.
Mereka juga mengklaim koalisi yang digalang bersama Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Nasdem dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk mengusung ABY bersama Harjanta (HJT) dalam Pilkada Klaten 2020 masih solid.
Hal itu disampaikan Ketua DPC PKB Kabupaten Klaten, Ahmad Mutohar.
“Siapa bilang mundur, ABY tetap jalan, ngapain capek-capek ambil rekom kalau tidak jalan,” ujar Mutohar kepada TribunSolo.com, Jumat (24/7/2020).
• Bakal Hadapi Sri Mulyani hingga ORI, ABY-HJT Klaim Rekomendasi 4 Parpol di Pilkada Klaten 2020
• Pilkada Klaten 2020, Baliho Ori Dicorat-Coret, Muhammad Fajri : Sengaja Dilakukan
• Gerindra Janji Sedot 70.000 Suara Demi Sumbang Kemenangan Paslon One - Fajri di Pilkada Klaten 2020
Mutohar mengatakan rekomendasi untuk pasangan ABY-HJT sudah turun dari PKB, PAN, dan PPP.
Adapun Partai Nasdem masih menunggu rekom dari DPP partai.
Sementara, Partai Golkar sampai saat ini masih dalam proses lobi.
"Kami tetap solid medukung pasangan ABY-HJT, nyatanya rekom dari pusat sudah diturunkan," kata Mutohar.
Adapun koalisi partai pengusung pasangan ABY-HJT, klaim Mutohar, sudah mengantongi 11 kursi dan telah memenuhi ambang batas syarat untuk mengusung pasangan calon dalam Pilkada Klaten 2020.
"Koalisi kami tetap solid, cukup untuk mengusung Paslon ABY-HJT," ujar Mutohar.
Mutohar mengatakan dalam waktu dekat ini segera melakukan deklarasi dan bergerak untuk konsolidasi dalam rangka pemenangan ABY – HJT.
Termasuk pembentukan timses dan pergerakan ke pengurus kecamatan, desa, hingga RT/RW.
“Kemarin dapat 55 ribu suara, harapan nanti di Pilkada lebih besar, minimal dua kali lipat, karena ini sebagai tolak ukur nanti ke depan di 2024,” tandasnya. (*)