Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Longsor di Kemuning

Update Tanah Longsor Kemuning yang Tewaskan Warno, Begini Nasib 4 Korban Lain

Update Tanah Longsor Kemuning yang Tewaskan Warno, Begini Kondisi 4 Korban Lain

Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Aji Bramastra
Istimewa / BPBD Karanganyar
Longsor di Dusun Ngetrep RT 2 RW 14, Milir, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar pada Kamis (30/7/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Insiden tanah longsor di Kemuning, Karanganyar, memakan satu korban jiwa.

Warno (35) warga setempat, tewas usai tertimbun longsoran tanah.

Satu Tewas karena Longsor di Kemuning, Gara-gara Warga Terlalu Berani Bangun Rumah di Sana

BREAKINGNEWS: Talut di Desa Kemuning Karanganyar Longsor, Satu Orang Tewas Empat Lainnya Luka-luka

Kejadian yang terjadi di Dusun Ngetrep RT 2 RW 14, Milir, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar pada Kamis (30/7/2020) sekira pukul 10.00 WIB tersebut juga memakan 4 korban lain.

Dikatakan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Sundoro jika 2 korban lain tengah menjalani perawatan di RSUD Karanganyar.

Kondisi kedua warga tersebut, diungkapkan oleh Sundoro mengalami patah tulang.

"Masih dirawat disana karena mengalami patah tulang," ungkap Sundoro pada TribunSolo.com.

"Karena tertimbun tebing galian yang tinggi," imbuhnya.

Dua warga tersebut bernama Sudarno (48) dan Ngadiman (50).

Sementara 2 korban lain bernama Sugimin (49) dan Pono (50) mengalami luka lecet.

Kronologi kejadian longsor tersebut bermula saat kesemua warga tersebut tengah menggali tempat cakar ayam untuk pembangunan pondasi talut.

Lantaran terlalu curam, tebing setinggi 4,5 meter tersebut longsor dan menimpa 4 pekerja.

Ketebalan longsor 30 cm menimbun pekerja hingga menewaskan salah satu warga Kemuning tersebut.

Pihaknya selalu mewanti wanti warga untuk lebih berhati hati saat membangun pondasi rumah, utamnya yang memiliki potensi rawan longsor yang tinggi.

"Proses pembangunan di tanah gembur di lereng pegunungan tolong dihindari," ungkapnya.

"Hendaknya memperhatikan standar keselamatan agar kejadian tersebut tidak terjadi lagi," terangnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved