Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkada Solo 2020

Jadi Penantang Gibran, Bajo Curhat Ada yang Tega Menuduh Calon Boneka hingga Dikaitkan Sunda Empire

"Kami selama ini merasa teraniaya di media sosial, kita sering jadi seperti uka-uka," aku Tuntas kepada TribunSolo.com, Selasa (4/8/2020).

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TRIBUNSOLO.COM/RYANTONO PUJI SANTOSO
Pasangan Calon Independen Wali Kota Solo Bagyo Wahyono dan Wakil Wali Kota FX Supardjo (Bajo) menyerahkan syarat dukungan mereka ke KPU Solo, Jumat (21/2/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Bakal pasangan calon dari jalur perseorangan atau independen, Bagyo Wahyono - FX Supardjo kerap mendapat komentar miring atas keputusannya maju dalam Pilkada Solo 2020.

Seperti diketahui, pasangan yang beken dengan nama Bajo sebagai tukang jahit dan Ketua RW itu telah mendapat dukungan dari organisasi masyarakat Tikus Pithi Hanata Baris.

Ketua Tikus Pithi Hanata Baris, Tuntas Subagyo mengaku heran Bajo kerap dikaitkan dengan calon boneka hingga 'uka-uka'.

"Kami selama ini merasa teraniaya di media sosial, kita sering jadi seperti uka-uka," aku Tuntas kepada TribunSolo.com, Selasa (4/8/2020).

Polresta Solo Dapat Hibah dari Pemkot Rp 4 Miliar untuk Pengamanan Pilkada 2020 yang di Depan Mata

Pengawalan Gibran Calon Wali Kota Solo, Polresta Koordinasi dengan Paspampres karena Masuk VVIP

"Lalu dikaitkan dengan Sunda Empire, Keraton Agung Sejagad, padahal kita tidak pernah berhubungan, tidak kenal dan tidak pernah melakukan hal-hal seperti itu," tambahnya.

Tuntas menegaskan dirinya melarang keras anggotanya mengikuti kegiatan seperti Sunda Empire dan Keraton Agung Sejagad.

Ia bahkan tidak segan mengeluarkan anggotanya jika ketahuan mengikuti kegiatan itu.

"Saya tidak segan-segan mengeluarkan anggota yang ikut kegiatan seperti itu, karena itu bagi saya adalah penipuan dan itu akan membelokkan dari mindset masyarakat," tegasnya.

Penampilan angggota Tikus Pithi Hanata Baris yang kerap menggunakan pakaian tradisi, lanjut Tuntas, diduga menjadi pemicu tudingan 'uka-uka' dialamatkan kepada mereka.

Dituturkan Tuntas, penggunaan pakaian tradisi sebagai bagian dari upaya pelestarian kebudayaan.

"Mungkin orang lihat baju kita seperti pendekar atau apa," tutur Tuntas.

"Itu kita sesuaikan dengan kearifan lokal, karena anggota kita ada di seluruh Indonesia," papar dia.

"Jadi ini hanya sebagai cara melestarikan budaya," imbuhnya.

Tikus Pithi Hanata Baris, kata Tuntas, aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial, politik, ekonomi, budata, dan keagamaan.

Jokowi Bakal Punya Cucu Lagi, Kahiyang Ayu Bagikan Foto Kehamilan Anak Kedua

Polresta Siagakan 1.000 Personel untuk Amankan Pilkada Solo 2020, KPU hingga Calon Pun Ikut Dijaga

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved