Berita Wonogiri Terbaru
Pemdes di Wonogiri Klaim Berusaha Keras Upayakan Akses Internet untuk Pelajar Agar Tak Naik ke Bukit
Pemdes Tlogoharjo, Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri telah mengupayakan berbagai cara agar masyarakatnya bisa menikmati akses internet.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Pemdes Tlogoharjo, Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri telah mengupayakan berbagai cara agar masyarakatnya bisa menikmati akses internet.
Ya, Desa Tlogorejo masuk dalam zona blank spot sinyal, sehingga pelajar harus mencari rumah yang memiliki wifi atau berada di atas bukit agar bisa mengikuti belajar online.
Bahkan, sejumlah dokumentasi yang tengah menunjukan sejumlah pelajar yang belajar di Bukit Jambul, sempat viral di media sosial.
• Alasan Bocah di Tlogoharjo Wonogiri Rela ke Atas Bukit Demi Sinyal Bagus untuk Ikuti Belajar Online
• Marc Marquez Absen pada MotoGP Republik Ceska 2020, Ini Pembalap yang Ditunjuk Menggantikannya
Menurut Kepala Desa Tlogorejo Miyanto, Pemdes telah mengupayakan ketersediaan jaringan internet sejak satu tahun lalu.
"Kita sudah ada upaya sejak lama untuk akses internet." katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (4/8/2020).
"Saat ini di 11 Dusun sudah ada titik wifi yang bisa diakses warga," imbuhnya.
Pihaknya juga telah menyodorkan proposal ke sejumlah proveder yang ada di Indonesia untuk pembuatan tower sinyal.
"Proposal sudah kita sodorkan kesejumlah stakeholder, namun saat di-survey, mereka mengatakan biayanya terlalu mahal, dan tidak berimbang dengan jumlah pengguna telepon seluler," jelasnya.
Miyanto mengakui, belum semua warganya melek teknologi, lantaran banyak orang tua di sana.
"Jika satu keluarga terdiri dari 4 orang anggota keluarga, paling yag menggunakan HP cuma satu orang," imbuhnya.
Upaya yang bisa dia lakukan hanyalah dengan membuka jaringan wifi, dengan bekerjasa dengan telkom.
Namun belum semua warganya mau memasang wifi, lantaran banyak dari mereka yang menganggap jaringan internet bukan merupakan kebutuhan utama.
"Dari 11 titik yang sudah ada wifi itu beraal dari warga, belum semua mau memasang internet di rumah," imbuhnya.
• Perut Lapar, Pegowes Ini Mampir Makan di Rumah yang Ia Kira Warung, Betapa Malunya saat Mau Bayar
• Cara Ganti Lokasi Tes SKB CPNS 2019, Simak Penjelasan Syaratnya, Paling Lambat Tanggal 7 Agustus
Pihaknya juga telah membuka balai desanya sebagai ruang publik, agar masyarakat bisa mengakses internet disana.
"Kecepatannya sudah kita naikan, tapi disini resikonya akses internetnya lemot, karena penggunanya banyak," terangnya.
Dia juga menanggapi sebagian pelajar di desanya memilih belajar di Bukit Jambul.
"Di rumah saya juga ada wifi, dan biasa digunakan para pelajar untuk belajar online," ucapnya.
"Yang belajar di Bukit Jambul itu jumlah cuma sedikit, paling sekitar 4 orang saja," terangnya.
Dia sudah menawarkan para pelajar tersebut untuk belajar di rumah warga yang dipasangi wifi, seperti di rumahnya, atau di kantor balai desa.
"Alasan mereka tetap memilih belajar disana, karena di sana mereka bisa bebas," terangnya.
Dia mengatakan sebagaian besar pelajar yang ada didesanya memilih belajar di rumah yang telah memiliki akses wifi.
"Yang disana kebanyak pelajar SMA saja, yang pelajar SMP itu di rumah warga," pungkasnya. (*)