Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Info Kesehatan

Waspadai Dampak Negatifnya Jika Anak Sering Nonton TV di Rumah: Memiliki Masalah Tidur

Anak-anak yang melihat acara kekerasan di TV cenderung menunjukkan perilaku agresif, merasa dunia menakutkan, dan khawatir sesuatu yang buruk akan.

Editor: Reza Dwi Wijayanti
TRIBUNSOLO.COM/CHRYSNHA PRADIPHA
Ilustrasi 

Anak-anak yang melihat acara kekerasan di TV cenderung menunjukkan perilaku agresif, merasa dunia menakutkan, dan khawatir sesuatu yang buruk akan terjadi pada dirinya.

Karakter-karakter di TV juga seringkali menunjukkan perilaku buruk, seperti berkelahi, minum alkohol, atau merokok yang dapat ditiru oleh anak.

Penelitian menunjukkan bahwa remaja yang menonton program berbau seksual di TV lebih mungkin memulai hubungan seks lebih awal daripada teman sebayanya yang tidak menonton.

Sementara, iklan rokok atau orang yang merokok di acara TV dapat mendorong anak untuk meniru karena merasa perilaku tersebut diterima oleh masyarakat.

Hubungan antara menonton televisi dan usia mulai merokok lebih kuat dibanding dengan teman yang merokok, orangtua yang merokok, ataupun jenis kelamin.

Penelitian menunjukkan bahwa merokok yang dilakukan oleh karakter film dapat meningkatkan kemungkinan penontonnya untuk ikut merokok.

Oleh sebab itu, sangat penting bagi orangtua dalam mengawasi tontonan anak, dan menetapkan batasan waktu menonton TV agar tidak terlalu banyak menghabiskan waktunya di depan layar.

Pilihlah program yang mendidik dan dirancang khusus anak-anak, seperti mengajarkan keterampilan bahasa atau berhitung.

Orangtua pun harus memberi pengertian pada anak secara meyakinkan dan jujur mengenai program yang ditonton oleh anak. Akan lebih baik jika orangtua tidak mengizinkan anak melihat program TV yang mengandung unsur kekerasan.

Bagi anak-anak, bercerita, bernyanyi, membaca, mendengarkan musik, dan bermain jauh lebih penting untuk perkembangannya daripada menonton TV.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anak Nonton TV Terlalu Sering? Waspadai Dampak Negatifnya"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved