Alasan Mengapa Banyak Orang Luar Negeri Naksir & Berani Bayar Mahal Kayu Jati Ngawi
Penghobi kayu atau furniter rela merogoh kantongnya dalam-dalam bilamana menemukan kayu incarannya, tak terkecuali jati.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Pelaku Usaha Kayu Jati, Helly Sardi tidak menampik keeksotisan kayu jati dari Ngawi mengalahkan daerah lainnya.
"Paling bagus serta paling eksotis itu memang jati Ngawi," kata Helly.
• Berburu Pohon Serut dengan Ayahnya hingga ke Pelosok Hutan, Begini Kesan Pemain Persis Solo Gufroni
• Koordinator Satpam Potong Kabel PLN Pedan Senilai Rp 300 Juta, Dalih Ada Izin Atasan, Ternyata Belum
Helly menceritakan pengalamannya bertemu dengan para pembeli dari berbagai negara saat kuliah di Malaysia.
Itu lantaran dirinya mengambil pekerjaan sambilan di bagian marketing sebuah perusahaan furnitur.
"Sering bertemu para pembeli dari eropa dan timur tengah dan yang paling terkenal jati," urai Helly.
"Suatu saat ketemu orang eropa terus saya tanya kenapa beli jati di Malaysia, dia bilang jati malaysia paling bagus klaimnya," tambahnya.
Kemudian, Helly berpikir bahwasanya Malaysia sendiri tidak memiliki hutan jati bila dibanding wilayah Jawa, khususnya Blora dam Ngawi.
"Kenapa bisa beli di Malaysia dengan pertimbangan kemudahan akses, termasuk akses informasi membuat jati itu lebih terkenal di Malaysia," kata Helly.
"Harganya bisa tiga sampai empat kali lipat," tandasnya. (*)