Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Alasan Mengapa Banyak Orang Luar Negeri Naksir & Berani Bayar Mahal Kayu Jati Ngawi

Penghobi kayu atau furniter rela merogoh kantongnya dalam-dalam bilamana menemukan kayu incarannya, tak terkecuali jati.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Istimewa
Overview Tribun Network bertema Kayu Jati : Mitos, Rahasia, dan Nilainya yang menghadirkan Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono dan Pelaku Usaha Kayu Jati, Helly Sardi, Kamis (6/8/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Penghobi kayu atau furniter rela merogoh kantongnya dalam-dalam bilamana menemukan kayu incarannya, tak terkecuali jati.

Pohon Jati kebanyakan bisa ditemui di kawasan pulau jawa, khususnya Ngawi, Jawa Timur.

Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono tidak menampik pohon jati banyak ditanam di wilayahnya.

Setidaknya ada kurang lebih 30 ribu hektar kawasan pohon jati.

Uang yang Ditawarkan untuk PSI Capai Rp 1 Miliar Agar Berpaling dari Gibran dan Dukung Koalisi Lain

Dicari : Pemilik 40 Sepeda Motor yang Hilang Dicuri di Klaten Sejak 6 Juli hingga 25 Juli 2020

"Jika melihat hasil dari kayu jati secara hitungan ekonomi, di Kabupaten Ngawi ada beberapa grade," terang Ony dalam Overview Tribun Network Kayu Jati : Mitos, Rahasia, dan Nilainya, Kamis (6/8/2020).

Penghobi, lanjut Ony, bahkan tidak sungkan-sungkan untuk membeli dengan harga tinggi kayu jati dari Ngawi.

Harganya pun bisa diatas Rp 12 juta per kubiknya.

"Rata-rata per kubiknya ada diatas Rp 12 juta bisa sampai Rp 30 juta, itu tergantung umur, diameter, dan panjangnya," kata Ony.

Penghobi dari mancanegara bahkan sampai melirik kayu jati dari Ngawi lantaran kualitasnya yang berbeda dibanding daerah lain.

"Jati tetap menjadi idola, tidak hanya di Ngawi, tapi juga dilirik para kolektor," tutur Ony.

"Mereka dari mana-mana tidak hanya lingkup regional jawa timur, ada yang dari nasional, hingga mancanegara memilirik jati di sini," tekannya.

Ony menilai unsur tanah menjadi penyebab jati dari Ngawi memiliki tekstur yang berbeda di banding daerah lainnya.

"Kekuatan dan tekstur jati memang beda dari yang lain lebih padat lebih solid, warnanya cantik, seratnya top markotop," tuturnya.

Kayu Jati Ngawi Paling Eksotis

Pelaku Usaha Kayu Jati, Helly Sardi tidak menampik keeksotisan kayu jati dari Ngawi mengalahkan daerah lainnya.

"Paling bagus serta paling eksotis itu memang jati Ngawi," kata Helly.

Berburu Pohon Serut dengan Ayahnya hingga ke Pelosok Hutan, Begini Kesan Pemain Persis Solo Gufroni

Koordinator Satpam Potong Kabel PLN Pedan Senilai Rp 300 Juta, Dalih Ada Izin Atasan, Ternyata Belum

Helly menceritakan pengalamannya bertemu dengan para pembeli dari berbagai negara saat kuliah di Malaysia.

Itu lantaran dirinya mengambil pekerjaan sambilan di bagian marketing sebuah perusahaan furnitur.

"Sering bertemu para pembeli dari eropa dan timur tengah dan yang paling terkenal jati," urai Helly.

"Suatu saat ketemu orang eropa terus saya tanya kenapa beli jati di Malaysia, dia bilang jati malaysia paling bagus klaimnya," tambahnya.

Kemudian, Helly berpikir bahwasanya Malaysia sendiri tidak memiliki hutan jati bila dibanding wilayah Jawa, khususnya Blora dam Ngawi.

"Kenapa bisa beli di Malaysia dengan pertimbangan kemudahan akses, termasuk akses informasi membuat jati itu lebih terkenal di Malaysia," kata Helly.

"Harganya bisa tiga sampai empat kali lipat," tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved