Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Unik, Pemkab Sragen Bakal Gunakan 80 Burung Hantu Putih untuk Basmi Hama

Pemerintah Kabupaten (Pembak) Sragen akan membeli 80 ekor Tyto Alba atau burung hantu untuk membantu petani membasmi hama tikus di persawahan 20 kecam

Editor: Agil Trisetiawan
TribunJateng.com
Ilustrasi Tyto Alba atau burung hantu 

TRIBUNSOLO.COM - Pemerintah Kabupaten (Pembak) Sragen akan membeli 80 ekor Tyto Alba atau burung hantu untuk membantu petani membasmi hama tikus di persawahan 20 kecamatan di Sragen.

Setiap kecamatan nantinya akan diberi masing-masing dua paket, atau dua pasang, sehingga ada empat ekor Tyto Alba di setiap kecamatan.

"Pada 2021 kita akan membeli Tyto Alba, sudah dianggarkan dan disetujui oleh bupati, sesuai penganggaran Tyto Alba dimasing kecamatan akan ada dua paket berarti ada 4 ekor," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertan-KP) Sragen, Eka Rini Mumpuni Titi Lestari, Kamis (6/8/2020).

Rekomendasi PSI Jatuh Kepada Gibran-Teguh : Tinggal Teknis Penyerahan Pada Putra Jokowi

Lawan Sri Mulyani di Pilkada Klaten 2020, Paslon Ori Buka Peluang Parpol Lain untuk Bergabung

Ini Motif Pria asal Laweyan Nekat Curi Mobil Operasional BRI Solo

Gibran dan FX Rudy Beberkan Pertemuannya dengan Megawati dan Puan Maharani

Eka Rini belum bisa menyebutkan total anggaran yang dibutuhkan untuk membeli 80 ekor burung hantu tersebut, namun untuk pengadaan Dispertan-KP akan bekerja sama dengan pihak ketiga yang membantu proses pembelian Tyto Alba.

Rini melanjutkan pihaknya masih melakukan survei ke lapangan terkait dengan spesifikasinya.

Rencananya Dispertan-KP akan mencari di daerah Grobogan, Sukoharjo, Demak hingga Jogja.

"Pengadaan kita dengan pihak ketiga, jadi nanti kita beritahukan ke pihak ketiga bahwa mana saja daerah-daerah kantong budidaya Tyto Alba," katanya.

Pemberian Tyto Alba ini dikatakan Rini akan dibarengi dengan adanya aturan terkait pelarangan menembak Tyto Alba dan tentu akan disosialisasikan terlebih dahulu.

"Nanti diikuti peraturannya bahwa dilarang menembak tentu akan disosialisasikan dan petani juga wajib bertanggung jawab terhadap keselamatan burung-burung yang ada," tambahnya.

Adanya Tyto Alba tidak menjadi satu-satunya yang dapat membunuh hama.

Rini menyampaikan paling efektif dan efisien ialah rutin melakukan gropyokan tikus dan dibarengi dengan musuh alami yakni Tyto Alba.

"Masih banyak cara lain seperti gropyokan, obat tikus, Tyto Alba hanya musuh alami.

Harapannya tentu ke depan hama ini bisa terkendali jangan sampai merugikan petani," tuturnya.

Tidak hanya itu, Dispertan-KP Sragen juga memberi bantuan alat untuk pemberantasan tikus agar lebih efektif yakni omprong yang menggunakan elpiji.

Gagal Panen

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved