Pilkada Solo 2020
Merasa Disingkirkan, Kelompok Pendukung Gibran Minta Musyawarah Ranting PDIP Solo Diulang
"Ada beberapa pengurus ranting dan PAC aktif dan belum definitif yang tidak diundang dalam Musran kali ini, termasuk saya," katanya.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ilham Oktafian
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Musyawarah Ranting (Musran) di struktural DPC PDI Perjuangan Solo dinilai cacat.
Hal ini disampaikan Ketua Solo Banteng Bergerak Aryanto saat konferensi pers dengan media, Minggu (9/8/2020).
Dia menilai, ada praktek sapu bersih para pendukung Gibran Rakabuming Raka seperti anggota Solo Banteng Bergerak dalam penataan struktir ranting PDI Perjuangan Solo.
"Ada beberapa pengurus ranting dan PAC aktif dan belum definitif yang tidak diundang dalam Musran kali ini, termasuk saya," katanya.
Dia mengatakan, Musran sudah dilakukan di 3 Kecamata, yaitu di Kecamatan Serengan, Pasar Kliwon, dan Jebres.
Di tiga kecamatan itu, ada praktek sapu bersih pendukung Gibran, yang mulai mendukung sejak Gibran sejak dia belum menerima rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan.
"Saya yakin, Musran di Banjarsari dan Laweyan juga akan ada praktek itu (sapu bersih)," jelasnya.
• Pilkada Solo 2020, Gibran Sesumbar Raup 80 Persen Suara, FX Rudy: Itu Sangat Realistis
• Gibran Akui Tak Pernah Ajak Istrinya Selvi Ananda Ikut Blusukan ke Kampung, Ternyata Ini Alasannya
• Berapi-api Pidato di Depan Kader, Gibran Sesumbar Menang Telak 80 Persen Lebih Suara di Pilkada Solo
Dalam pelaksanaan musran, kata Aryanto tidak tampak pembacaan juklak dan juknis.
Serta suara pemimpin musyawarah tidak terdengar, sehingga terkesan bukan seperti musyawarah, tetapi sedang menyaksikan tata cara pembentukan yang didomonasi pimpinan musyawarah saja.
"Oleh karena itu, kami menolak hasi Mustan PDI Perjuangan Solo, dan meminta Musran diulang," ucap dia.
Dia mengaku akan mengirimkan surat kepada DPD PDIP Jawa Tengah dan DPP PDIP untuk merekomendasikan Musran diulang.
"Kami ingin menghilangkan batas dan sekay para kader partai yang pernah berselisih pandang dalam proses penjaringan, dan penetapan Paslon kemarin." imbuhnya.
"Dan mengajak pengurus PDIP untuk memenangkan Gibran-Teguh," tandasnya. (*)