Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penyerangan Acara Pernikahan di Solo

Kronologi Penyerangan di Pasar Kliwon Solo Versi Pelaku : Terpicu Orang Menerobos Naik Motor

Tersangka insiden penyerangan terhadap sebuah upacara pernikahan di kawasan Mertodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Solo telah diamankan pihak

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Agil Trisetiawan
TribunSolo.com/Ryantono Puji Santoso
Pelaku penyerangan saat adanya pernikahan keluarga Umar Assegaf di kawasan Mertodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo saat gelar perkara di Mapolresta, Selasa (11/8/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tersangka insiden penyerangan terhadap sebuah upacara pernikahan di kawasan Mertodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Solo telah diamankan pihak berwajib.

Saat ini, sebanyak 4 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan 1 orang masih dalam pendalaman atas insiden itu.

Kuasa hukum empat tersangka, Herry Dwi Utomo mengaku insiden itu dipicu lantaran tersangka dan sejumlah oknum lainnya mendapat informasi bahwa rumah yang menjadi lokasi kejadian disinyalir digunakan untuk kegiatan sekte tertentu.

"Itu sebetulnya tidak serta-merta terjadi, sekelompok massa merusak acara pernikahan, bukan semacam itu," aku Herry kepada TribunSolo.com, Kamis (13/8/2020).

"Itu disinyalir diduga keras bahwa rumah itu dipakai untuk kegiatan sekte tertentu," tambahnya.

Kronologi Tabrak Lari di Lepan Lokananta Versi Warga: Pelaku Panik, Motor Ninja Ditinggal

Tanggapi Aksi Penyerangan di Pasar Kliwon Solo, Habib Syech: Kita Serahkan ke Pihak Kepolisian

Kronologi Bocah SD Tercebur ke Bengawan Solo & Dikabarkan Hanyut : Sempat Bermain Dengan Teman

Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Ultimatum Pelaku Penyerangan di Solo yang Belum Tertangkap Terus Dikejar

Dituturkan Herry, mereka tergerak atas dugaan tersebut dan mendatangi lokasi kejadian untuk memastikan.

Itupun tertuang dalam berita acara pemeriksaan (BAP) disebutkan

"Itu merupakan tindakan spontanitas yang dilakukan beberapa orang yang terakumulasi menjadi ratusan," tutur dia.

"BAP jelas menyebutkan semua yang diperiksa berkata di BAP kalau motif mereka melakukan tindakan mendatangi rumah itu karena indikasi ritual sekte itu," tambahnya.

Herry mengatakan itu dilakukan mereka secara spontan, misalnya ada yang baru pulang kerja langsung ikut.

"Ada yang habis salat terus tanya ngapain ramai-ramai, terus ikut saja kelihatan ada banyak orang," kata dia.

"Itu juga karena mereka pernah menerima materi kajian yang mereka dapatkan, makanya datang ke tempat," imbuhnya.

Saat itu, aku Herry, sudah dilakukan mediasi namun ada perwakailan keluarga yang diduga menyelonong.

"Kemarin kebetulan sedang dimediasi Kapolresta ada beberapa oknum melakukan pengerusakan dan pemukulan," aku Herry.

"Itu dipicu karena ada beberapa orang yang menerobos pakai mobil dan motor," jelas dia.

"Menerobos kerumunan dan pergi begitu saja padahal sedang dilakukan mediasi," tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved