Solo KLB Corona
Tenaga Kesehatan di Sragen Bergelimpangan Kena Virus Corona, Sehari Ada 29 Orang Dinyatakan Positif
Sebanyak 29 tenaga kesehatan di Kabupaten Sragen terkonformasi positif Corona.
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Sebanyak 29 tenaga kesehatan di Kabupaten Sragen terkonformasi positif Corona.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengungkapkan setidaknya ada 21 nakes, sebanyak 17 di antaranya pegawai RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen dan 4 nakes dari RS Swasta.
"29 tambahan kemarin, didominasi tenaga kesehatan kita baik yang bekerja di Rumah Sakit Negeri ataupun swasta."
"Sebanyak 17 nakes di RS Negeri sisanya 4 rumah sakit swasta," terang Yuni, Selasa (18/8/2020).
• B.I eks-iKON Mendadak Unggah Teaser Misterius D-65, Bakal Comeback Jadi Solois dalam Waktu Dekat?
• Sebulan Nikah, Nadya Mustika Unggah Lagi Foto Pernikahannya dengan Rizki DAcademy, Begini Ucapnya
Yuni melanjutkan seluruhnya merupakan hasil tracing pasien positif Covid-19 sebelumnya.
Dimana satu pasien positif tracing dilakukan minimal 20-25 orang.
"Tergantung dari tracing-nya kita dan kemarin semua bisa terdeteksi ada dari pasien A yang dirawat di rumah sakit swasta dirawat 2-3 hari kemudian dirujuk ke rumah sakit umum daerah."
"Perawat RS swasta di swab dari 5 kemarin 4 yang positif, hari ini 10 lagi swab," terang Yuni.
Yuni menyampaikan belum ada terindikasi pasien baru yang muncul seperti pasien dari luar karena seluruhnya hasil tracking atau kontak erat sejumlah orang yang positif di Sragen.
Ruang Karantina
Tambahnya sebanyak 29 kasus terkonfirmasi tersebut, 28 di antaranya ialah Asimtomatik atau tanpa gejala sehingga sehingga pihaknya menyediakan ruang tambahan untuk karantina.
"Technopark katakan yang lama ada 7. Disana ada dua anak yang kakak beradik jadi kita jadikan satu, ada anak dengan ayah kita jadikan satu Insya Allah cukup," kata Yuni.
Sementara nakes dari RSUD dr Soehadi Prijonegoro telah ditempatkan di lantai kosong yang RSUD tersebut sehingga bisa digunakan untuk ruang isolasi.
"Mereka kan punya satu lantai yang masih kosong di lantai atas itu, bisa digunakan untuk sarana isolasi, kita pasti bisa, tidak masalah. Semua Asimtomatis jadi tidak perlu dijaga 24 jam oleh dokter dan perawat berkala kita cek," katanya.
• Evi Masamba Ungkap Rumah Keluarganya di Luwu Utara Rata dengan Tanah Pasca-Banjir, Harus Mengungsi
• Reaksi Rizky Febian saat Gambarkan Sosok Anya Geraldine di Hadapan Gading Marten Luar Biasa
Dilanjutkannya, belum digunakannya ruangan tersebut karena ada beberapa bangsal yang tidak efektif sehingga dilakukan penggabungan.