Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Satu Keluarga Tewas di Baki

Cerita Penggali Makam Satu Keluarga Tewas di Baki: Tanah Mudah Digali, Dikerjakan Gotong-royong 

"Penggalian makam dimulai pukul 08.00 WIB dan Pukul 11.00 WIB, semua istirahat dulu," kata Gino kepada TribunSolo.com.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Adi Surya Samodra
Kondisi pusara di Astanoloyo Parang Joro, Dukuh Curidan, Desa Bulakrejo, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo yang akan digunakan memakamkan satu keluarga yang tewas mengenaskan di Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (22/8/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Puluhan orang dilibatkan dalam penggalian pusara yang akan digunakan untuk memakamkan jenazah satu keluarga yang tewas di Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.

Kurang lebih 80 orang dari dua kampung Curidan-Bulakrejo dan Curidan-Parangjoro bergotongroyong dalam proses penggalian itu.

Penggali, Gino menyampaikan para warga baru mendapatkan kabar pasti, Sabtu (22/8/2020) pukul 07.00 WIB.

Usai Bunuh Satu Keluarga di Baki Sukoharjo, Pelaku Jual Mobil Korban Rp 82 Juta

Kondisi Rumah Pembunuhan Satu Keluarga di Baki Sukoharjo, Dipasangi Garis Polisi dan Tertutup Rapat 

Adapun proses penggalian makam sudah memakan waktu setidaknya 3 jam.

"Penggalian makam dimulai pukul 08.00 WIB dan Pukul 11.00 WIB, semua istirahat dulu," kata Gino kepada TribunSolo.com.

"Penggaliannya secara bergantian, yang masuk ke dalam 5 orang, 5 orang sudah capek naik gantian. Di sini sifatnya gotong-royong, semua tidak ada sistem bayaran," tambahnya.

Gino menuturkan, pekerjaan penggalian memang berjalan lambat lantaran jenis tanah pemakaman.

"Penggalian makam karena di sini termasuk tanahnya tanah liat jadi agak lambat," tutur dia.

Police line masih dipasang di rumah satu keluarga yang dibunuh secara sadis di Dukuh Slemben RT 01 RW 05, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (22/8/2020).
Police line masih dipasang di rumah satu keluarga yang dibunuh secara sadis di Dukuh Slemben RT 01 RW 05, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (22/8/2020). (TribunSolo.com/Agil Tri)

"Tapi sistem pengerjaannya itu dikerjakan bersama-sama, jadi pekerjaan itu terasa gampang dan mudah," tambahnya.

Namun penggalian makam belum rampung, para penggali rencananya akan melakukan pelangsiran padas sekitar pukul 15.00 WIB.

"Ini masih ada PR karena tempatnya agak relatif rendah maka akan dibelikan padas," kata dia.

"Nanti ada proses penglasiran padas dari pintu gerbang ke makam karena mobil gak bisa masuk," imbuhnya.

Langsung ke Makam

Sebelumnya, jenazah satu keluarga yang tewas mengenaskan akan dimakamkan di Astanoloyo Parangjoro, Dukuh Curidan, Desa Bulakrejo, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (22/8/2020) sekira pukul 18.00 WIB.

Jenazah tidak akan dimampirkan ke rumah duka yang berada di Dukuh Curidan RW 6, Desa Bulakrejo, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo.

Jenazah rencananya langsung diantar ke pusara seusai otopsi rumah sakit rampung.

Adapun jenazah itu, yakni Suranto, Sri Handayani, Rafael Refalino Ilham, dan Dinar Alvian Hafidz.

Ketua RW 06 Dukuh Curidan, Setyo Hadi menyampaikan jenazah akan dimakamkan dalam satu lubang yang sama.

"Akan dimakamkan satu lubang. Lubangnya itu ukuran 2 meter x 2,5 meter dengan kedalaman sekira 2 meter," kata Setyo.

"Lubangnya sudah kita buat supaya bisa memakamkan empat peti jenazah," tambahnya.

Saat ini, para pelayat sudah mulai memadati rumah duka korban.

Keluarga korban, lanjut Setyo, sampai saat ini masih trauma seusai mendapat kabar keluarga tewas mengenaskan semalam.

"Mereka menerima kabar itu kemarin sekitar pukul 21.00 WIB," ujar dia.

"Ibu korban masih trauma sampai sekarang, bapaknya juga masih istirahat, masih drop. Gak kuat nahan beban," tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved