Mengenal Kondisi Vaginismus, Masalah Seksualitas Wanita yang Sering Menyerang Pengantin Baru
Satu diantaranya adalah soal Vaginismus, masalah seksual yang sering dialami pengantin baru.
Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Hubungan suami istri merupakan aktivitas yang sering dilakukan pasangan yang sudah menikah.
Dalam melakukannya, tiap pasangan tentu ingin saling merasakan kebahagiaan satu sama lain.
• Pentingnya Memberikan Edukasi Seksual pada Anak, Dokter Sebut Orangtua Harus Memberikan Bekal
Namun banyak pasangan yang belum memahami soal masalah seksualitas yang dialami.
Satu diantaranya adalah soal Vaginismus, masalah seksual yang sering dialami pengantin baru.
Dikutip dari tayangan TribunNews, Medical Sexologist, Dokter Binsar Martin Sinaga FIAS menjelaskan disfungsi seksual vaginismus adalah kondisi yang terjadi di vagina wanita.
"Vaginismus artinya ketidakmampuan liang senggama untuk membuka" jelasnya (21/9/2020).
Dalam kondisi ini vagina tidak mau membuka untuk menerima penetrasi penis dari pasangan prianya.
Dokter Martin mengungkap hal ini disebabkan karena phobia.
"Jadi phobia yang dialami wanita untuk takut melakukan hubungan seksual, jadi takut sekali yang dirasakan" ujarnya.
Kondisi ini terjadi karena liang senggama berontraksi, berbeda dari biasanya kondisi ini tidak bisa dikendalikan.
"Kontraksi ini tidak bisa dikontrol, dan tidak bisa rileks, jadi vagina akan tertutup keras sekali" jelasnya.
Martin mengungkap, kondisi ini mayoritas terjadi pada pasangan baru menikah.
"Jadi di awal pernikahan vaginismus banyak terjadi" ucapnya.
• Terungkap, Ini Alasan Polisi Gadungan di Grogol Lakukan Pelecehan Seksual: Karena Pakai Baju Seksi
Untuk tahapan pengobatannya, Martin menjelaskan bisa menggunakan alat yang ukuranya lebih kecil dari penis agar wanita bisa mulai releks.
Jika ditemukan kondisi demikian disarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter
"Dengan memberikan penetrasi ke wanita dari ukuran yang kecil namanya dilator untuk melebarkan vagina yang dilakukan suaminya" ujarnya.
Penyembuhan ini dilakukan bertahap dari ukuran paling kecil hingga seukuran penis.
Jika dalam kondisi ini masih gagal Martin menyebut masih ada obat anti cemas dari dokter.
"Nanti dikasih obat biasanya, ada obat anti cemas, kadang bisa sampai hypnotherapy kalau diperlukan" tuturnya.
Tindakan ini dilakukan sekali hingga pasangan wanita sudah terbiasa dengan vaginanya.
Menurut spesialis kesehatan wanita dari Cleveland Cinic, Pelin Batur, ada banyak hal yang membuat wanita tidak bisa menikmati seks.
"Rasa sakit saat bercinta, sulit mencapai klimaks, libido yang rendah, atau rasa kantuk, ada banyak hal yang membuat wanita tak bisa menikmati seks," ucap Batur.
Apapun alasannya, Batur menyarakan para wanita untuk terbuka dengan hal tersebut karena kesehatan seksual adalah hal yang penting.
Selain itu, dorongan seks wanita juga kerap mengalami fluktuasi. Hal ini bisa dipicu oleh berbagai faktor seperti hormon, stres, masalah dalam hubungan, dan sejenisnya.
"Libido seseorang itu seperti gas dan rem. Kecepatannya bisa bervariasi sepanjang hidup," ucap Batur.
Batur juga mengatakan, kunci untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengetahui pemicunya.
Berikut berbagai faktor yang bisa membuat wanita tak bisa menikmati seks dan cara mengatasinya:
1. Stres
Stres juga dapat menurunkan tingkat libido sehingga membuat banyak wanita enggan bericinta saat mengalami tekanan dalam hidupnya.
"Stres biasanya kerap tak disadari. Cobalah untuk melakukan rileksasi. Jika setelah itu sesi bercinta terasa menyenangkan, bisa jadi stres adalah pemicunya," ucap Batur.
Oleh karena itu, menemukan cara untuk menghilangkan stres bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan keintiman antar pasangan.
• 3 Cara Membedakan Orgasme Betulan dan Pura-pura pada Wanita, Begini Penjelasan Medical Sexologist
2. Rasa sakit
Rasa sakit saat bercinta bisa membuat wanita tak bisa mencapai orgasme. Rasa saki saat bercinta bisa disebabkan karena disfungsi dasar panggul yang membuat otot di dasar panggul tidak bisa rileks sehingga menyebabkan nyeri saat berhubungan.
Kondisi ini bisa diatasi dengan melakukan terapi fisik. Selain itu, perubahak kadar esterogen dan testeron juga bisa menyebabkan rasa sakit saat bercinta.
Wanita yang sedang menyusui atau memasuki masa menopause biasanya mengalami perubahan hormonal yang vagina mengering dan muncul sensasi terbakar saat berhubungan.
Dalam beberapa kasus, hal ini bisa diatasi dengan perawatan hormonal atau menggunakan pelumas.
Sakit saat berhubungan seks juga bisa terjadi karena penyebab medis seperti infeksi dan endometriosis.
Hal ini hanya bisa diatasin dengan bantuan dari spesialis kesehatan seksual untuk menemukan metode pengobatan yang tepat.
3. Penyebab psikologis
Kecemasan atau depresi juga bisa menghambat gairah seksual. Selain itu, adanya masalah dalam hubungan atau riwayat trauma seksual juga bisa mempengaruhi keintiman dalam bercinta.
Hal ini bisa diatasi dengan bantuan ahli kesehatan mental.
4. Gangguan hasrat seksual hipoaktif
Terkadang, beberapa wanita memiliki dorongan seks yang rendah tanpa adanya masalah mendasar.
Hal ini biasanya disebut dengan gangguan hasrat seksual hipoaktif. Gangguan ini tentu bisa menghambat wanita untuk mencapai kenikmatan saat bercinta.
Biasanya, hal ini bisa diatasi degan obat khusus yang diresepkan oleh dokter.
(*)