Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penjelasan Ilmiah Mengapa saat Stres Kita Banyak Makan sebagai Pelarian, Apakah Wajar?

Bagi beberapa orang, stres membuat kurang tidur, malas berolahraga, dan menyantap lebih banyak makanan tidak sehat.

Editor: Hanang Yuwono
photolemur.com
Ilustrasi makan 

TRIBUNSOLO.COM - Mungkin Anda adalah salah satu orang yang nafsu makan meningkat saat stres hingga membuat berat badan naik?

Bagi beberapa orang, stres membuat kurang tidur, malas berolahraga, dan menyantap lebih banyak makanan tidak sehat.

Berbagai hal tersebut dianggap sebagai penyebab berat badan naik, benarkah demikian?

6 Tips Cegah Stres saat WFH di Masa Pandemi Covid-19, Dorong Diri Sendiri Lebih Disiplin

Benarkah Bawang Putih dan Cokelat Hitam  Bisa Bantu Mengurangi Stres? Ini Penjelasannya

Selain membuat tubuh merasa letih, jengkel, dan kewalahan; stres juga memicu respons tubuh lainnya.

Tubuh merespons stres dengan meningkatkan kadar hormon kortisol.

Kortisol adalah hormon stres yang dilepaskan kelenjar adrenal sebagai respons terhadap ancaman.

Tingkatkan nafsu makan

Merangkum dari Healthline, Dr Charlie Sletzer, dokter penurunan berat badan mengatakan paparan kortisol berlebihan merupakan masalah besar.

Ilustrasi.
Ilustrasi. (www.naukrigulf.com)

Itu karena kortisol merupakan stimulan nafsu makan yang signifikan.

"Inilah sebabnya mengapa begitu banyak orang menanggapi stres dengan mencari makanan yang menenangkan," kata Sletzer.

Perlambat metabolisme

Tak hanya itu, sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Biology Psychiatry menemukan bahwa tubuh mengalami metabolisme lebih lambat saat berada di bawah tekanan atau stres.

Melansir dari Fatherly, kadar kortisol yang meningkat membuat tubuh mulai membakar sesedikit mungkin kalori untuk menjaga dirinya tetap hidup.

Jika ini terjadi, tubuh kehilangan kemampuannya memecah lemak menjadi energi dan memaksanya untuk hanya mengandalkan energi yang dipasok dari makanan yang saat ini dikonsumsi.

Picu lonjakan gula darah Kabar buruknya, kortisol juga dapat menjadi semacam pukulan ganda karena memicu lonjakan gula darah sekaligus mengganggu kemampuan tubuh untuk memecah gula tersebut.

Dr Sylvia Gonsahn-Bollie, dokter spesialis pengobat obesitas menyebut, kortisol menurunkan kepekaan tubuh terhadap insulin.

Hal ini juga terlihat pada studi 2015 lalu. Pada partisipan perempuan yang mengalami stres memiliki tingkat insulin lebih tinggi dibanding partisipan lain.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Stres Bisa Sebabkan Berat Badan Naik, Kok Bisa?

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved