Satu Keluarga Tewas di Baki
Kaki Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Baki Ditembak, Polisi Sebut Tersangka Tidak Kooperatif
Kondisi Tersangka Henry Taryatmo (41) saat melakukan rekonstruksi di Mapolres Sukoharjo terlihat ada bekas luka tembak di kakinya. Henry keluar dari t
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Kondisi Tersangka Henry Taryatmo (41) saat melakukan rekonstruksi di Mapolres Sukoharjo terlihat ada bekas luka tembak di kakinya.
Henry keluar dari tahanan Mapolres Sukoharjo dengan di dorong kursi roda.
Terlihat wajahnya ditutup dengan zebo (masker ninja) dan tangannya membawa kruk.
Pelaku mengikuti proses rekonstruksi tersebut dari awal dia datang ke rumah korban sampai berhasil menjual mobil korban.
Pelaku memakai baju tahanan dan mempraktekkan reka ulang yang dia lakukan saat pembunuhan.
• Kesaksian Tersangka : Ide Membunuh Sekeluarga di Baki Sukoharjo Muncul saat Main Game Online
• Seusai Habisi 4 Nyawa Sekeluarga di Baki Sukoharjo, Pelaku Sempat Mandi & Minum di Rumah Korban
• Penampakan Pembunuh Satu Keluarga di Baki yang Diperlihatkan Pertama di Hadapan Publik Sukoharjo
• Bengisnya Pelaku Bunuh 2 Bocah di Baki Sukoharjo : Dada Ditusuk 7 Kali saat Lihat Orangtuanya Tewas
Kasat Reskrim Polres Sukoharjo AKP Nanung Nugroho mengatakan, benar kakinya memang ditembak lantaran tersangka melawan dan tidak kooperatif pada petugas.
"Dia tidak koorperatif dan mau melawan," jelas AKP Nanung Nugroho, Kamis (27/8/2020).
Akhirnya polisi melakukan tindakan tegas dan terukur untuk melumpuhkan pelaku.
Tersangka Henry Taryatmo (41) mendapatkan ide untuk membunuh satu keluarga di Dukuh Slemben RT 01 RW 5, Desa Duwet, Baki, Sukoharjo saat bermain game di ruang tamu rumah korban.
Saat datang pada Rabu (19/8/2020) dini hari pukul 01.00 WIB.
Korban sempat mempersilahkan tersangka Henry berada di ruang tamu sambil menunggu ojek online jemputannya.
Dalam rekonstruksi di Mapolres Sukoharjo Kamis (27/8/2020) terungkap Tersangka Henry sebelum melakukan pembunuhan bermain game di handphone miliknya.
Saat bermain game ini muncul niat membunuh dan memiliki mobil korban Suranto. (*)