Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

5 Fakta Yofandani, Anak Tukang Las Asal Karanganyar yang Dipanggil Timnas U-19, Kini Ikut ke Kroasia

Jalan berliku tentu dialaminya sebelum dipanggil Shin Tae Yong untuk mengisi pos kiper di Timnas Indonesia U-19.

TribunSolo.com/Istimewa
Sosok Yofandani Damai Pranata tengah latihan. 

TRIBUNSOLO.COM - Kabar bahagia tengah dirasakan keluarga Yofandani Damai Pranata pemuda asal Ngelaroh, Desa Nangsri, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar yang berhasil menembus skuad garuda.

Kini Yofandhani berhasil masuk ke pemusatan latihan atau TC Timnas Indonesia U-19 asuhan Shin Tae Yong.

Cerita Yofandani, Kiper Timnas U-19 Asal Karanganyar yang Juga Ingin Jadi Polisi

Jalan berliku tentu dialaminya sebelum dipanggil Shin Tae Yong untuk mengisi pos kiper di Timnas Indonesia U-19.

Untuk lebih mengenal sosoknya berikut TribunSolo rangkum 5 fakta soal kiprah Yofandani.

1. Dapat panggilan ke Timnas U-19 jelang hari Kemerdekaan Indonesia.

Yofandhani berhasil masuk ke pemusatan latihan atau TC Timnas Indonesia U-19 asuhan Shin Tae Yong.

Kabar tersebut didengarnya menjelang peringatan hari kemerdekaan Indonesia.

"Saya dapat kabar itu sebelum 17 Agustus 2020," ungkapnya bersemangat saat dihubungi TribunSolo.com pada Sabtu (29/8/2020).

"Mulai latihan tanggal 22 Agustus 2020 kemarin," tambahnya.

Perasaan haru bercampur bangga menyelimuti putra pengusaha las asal Ngelaroh, Desa Nangsri itu.

"Bersyukur dan senang sekali mendapatkan TC untuk pertama kalinya," aku dia.

"Saya bersyukur kepada Allah," imbuhnya.

2. Orang Tua Sampai Tidak Napsu Makan Berhari-hari.

Seusai dipanggil Shin Tae Yong untuk menjalani trial di Jakarta, perasaan Purwoto masih campur aduk.

Haru, bangga dan khawatir menjadi satu saat ia ditinggal anaknya ke Ibukota.

"Saya sampai tidak nafsu makan berhari hari," aku dia.

Satu perasaan yang membuat ia tak nafsu makan adalah takut anaknya dipulangkan.

Purwoto mengaku khawatir mimpi anaknya yang dimulai sejak kecil akan kandas kala pelatih mencoret nama Yodandani.

 Cara Mengatasi Rambut Rontok, Gunakan 5 Bahan Alami Ini dan Simak Cara Pakainya

"Anak saya waktu itu bilang, Pak ini kipernya yang diambil hanya 3, ada 1 yang akan dicoret dan dipulangkan," paparnya.

Hati Purwoto baru tenang usai menerima kabar dari Yofandani beberapa waktu lalu.

"Beberapa waktu lalu anak saya ngabarin kalau dia masuk skuad dan berangkat ke Kroasia," paparnya.

"Alhamudillah sekali, saya sangat bangga dan bahagia," imbuhnya. (*)

3. Sebelum Terbang ke Jakarta, Si Anak Tukang Las Karanganyar Sempat Kerja Bantu Ayah.

Diceritakan oleh orang tuanya, Purwoto (42) dan Winarni (42) anaknya sempat bekerja serabutan sesaat sebelum dipanggil TC di Jakarta.

"Waktu itu saya mendapat panggilan ngelas di proyek, Yofandani meminta ijin saya untuk ikut," ungkapnya saat ditemui TribunSolo.com Sabtu (29/8/2020).

"Dia ingin membantu saya, mungkin karena kompetisi sedang libur dia jenuh," imbuhnya.

Dipaparkan oleh Purwoto, jika selama beberapa hari tersebut Yofandani mengerjakan apa saja yang ada di proyek.

Dari hal kecil sampai yang membutuhkan tenaga ekstra dilakoni Yofandani untuk membantu ayahnya itu.

"Dia membantu saya masang mur, termasuk jug memasang perkakas maupun mengangkat barang," aku dia.

"Saya masih ingat, dia dapet upah Rp 400 ribu, uangnya buat tambahan ongkos ke Jakarta," tambahnya.

Dalam 5 hari itu, ungkap Purwoto jika anaknya tak melupakan profesinya sebagai pemain sebak bola.

Saat berada di proyek, Yofandani selalu menenteng sepatunya dan direkatkan di motor.

"Sepatunya selalu dibawa di proyek," kata dia.

"Jadi saat sore pulang proyek, anak saya langsung latihan bermain bola di lapangan," imbuhnya.

"Saya sendiri heran kok tidak capek atau bagaimana," paparnya.

Saat hari kelima di proyek tersebut, Yofandani mendapat panggilan untuk menjalani trial di Jakarta.

Kabar tersebut pun menjadi kebanggan tersendiri bagi Purwoto dan keluarga.

"Kalau tidak dipanggil, mungkin hari ini anak saya masih membantu saya ngelas," aku dia.

Dulu Latihan di Kebun Jati, Kini Yofandani Si Anak Tukang Las Asal Karanganyar Rasakan Rumput Eropa

4. Dulu Latihan di Kebun Jati.

Kebun jati yang berada di Dusun Ngelaroh, Desa Nangsri, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar itu tak terlihat luas, bahkan terhitung sangat sempit.

Namun siapa sangka, di kebun tersebut seorang anak dari Purwoto (42) seorang tukang las dan Winarni (42) seorang buruh pabrik di PT Tantra, Yofandani Damai Pratama mencapai apa yang diimpikan oleh semua anak di Indonesia, yaitu menembus skuad timnas garuda U-19.

Ya, Yofandani masuk deretan pemain yang dibawa Shin Tae Yong untuk terbang ke Kroasia pada hari ini, Sabtu (29/8/2020).

Kebun jati yang berada di Dusun Ngelaroh, Desa Nangsri, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar
Kebun jati yang berada di Dusun Ngelaroh, Desa Nangsri, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar (Tribun Solo / Ilham)

 

Yofandani kecil, diungkapkan oleh Purwoto sangat gandrung dengan olahrga sepak bola.

Setiap hari, Yofandani bermain bola di kebun jati tersebut.

Ia pun tak menyangkal jika kebun jati tersebut menjadi saksi penting dalam perjalanan karir anaknya.

"Setiap hari anak saya bermain disitu," ungkap Purwoto mengenang kisah anaknya.

"Dulu bermain dan berangkat bareng dengan kakaknya, mereka dikira anak kembar karena selisihnya hanya satu tahun," imbuhnya terkekeh.

Lolos Jadi Skuad Timnas U-19, Impian Yofandani Si Anak Tukang Las Asal Karanganyar Jadi Nyata

5. Perjalanan Karir Yofandani, Tinggalkan Kebun Jati untuk Bergabung di SSB

Saat kawan bermainnya mencoba masuk SSB Matra Kebakkramat, Yofandani kecil pun berkeinginan yang sama.

Ia pun masuk SSB tersebut dan mulai meninggalkan kebun jati itu.

"Dari semua teman temannya yang masuk SSB waktu itu, hanya anak saya yang tersisa, yang lain sudah putus SSB semua," aku Purwoto.

Momen penting selanjutnya, ujar Purwoto ialah saat SSB Matra Kebakkramat menjajal permainan di Boyolali, salah satu tim pencari bakat di Diklat Terang Bangsa Semarang kepincut dengan bakat anak tukang las itu.

"Pokoknya anak ini harus masuk Diklat Terang Bangsa, mereka bilang seperti itu ke pelatih SSB Matra Kebakkramat," paparnya.

Alhasil, Yofandani pun masuk ke Diklat Terang Bangsa dan menjalani sekola menengah di Semarang.

Tak sampai butuh waktu lama, Yofandani pun dilirik Mahesa Jenar, PSIS Semarang dan langsung menembus skuad utama di U-19.

Seiring cemerlangnya kemampuan Yofandani, ia pun dipromosikan masuk ke skuad senior PSIS Semarang.

Sejak saat itulah, ujar Purwoto anaknya mulai dilirik untuk bermain di timnas garuda U-19.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved