Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penjual Bakso Pentol Necis di Jatinom

Kisah Sakir Penjual Bakso Pentol di Klaten Berpakaian Rapi dan Necis Ala Kantoran, Ini Penampakannya

Tapi di Kabupaten Klaten, ada sesosok orang pedagang kaki lima (PKL) atau penjual bakso pentol keliling mengenakan kostum serupa.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Sukir (54) penjual bakso pentol warga Dukuh Klekungan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom saat menjajakan barang dagangannya di Pasar Mranggen, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Selasa (1/9/2020). 

"Tujuh baju itu untuk hari Senin sampai Minggu, kalau baju dan celana ya ganti tiap hari kecuali sepatu karena cuma dua pasang," kata Sakir.

Ia bersyukur hasil jualannya bisa memberikan nafkah istri.

Meskipun tidak besar tapi ternyata selalu cukup.

Ia tak mempermasalahkan hal tersebut, karena dia lebih memilih bekerja ketimbang dirinya di rumah tak bekerja.

"Alhamdulillah penghasilan saya bisa memberikan nafkah sama istri, lebih baik saya mencari nafkah ketimbang, harus dia dirumah dan meminta nafkah dari anak-anak saya," tegas Sakir.

Dalam sehari Sakir, sebelum ada pandemi Covid-19 bisa menghabiskan bakso berbahan daging ayam lima kilogram, dan mendapatkan laba bersih Rp 300 ribu perbulan.

Namun setelah ada pendemi Covid-19 jadi sepi, hingga saat turun laba menjadi Rp 100 ribu.

"Sekarang sepi setelah ada Corona paling sehari habis 2 - 3 kilogram daging ayam, karena suasana begini ya harus sabar," ucap Sakir.

Sukir menjelaskan lokasi berjualannya tidak pasti di berbagai titik di Kabupaten Klaten dan berpindah-pindah

Sebelum ada Covid-19 biasanya nongkrong di arena car free day (CFD), di sekolah atau tempat ada hiburan.

"Dulu nongkrong utamanya di CFD, sekolah dan tempat hiburan tapi sejak ada Corona sampai sekarang kan sepi, jadi saya keliling ke kampung - kampung, kalau siang mangkal sambil istirahat ," jawab Sakir.

Sakir mengaku berjualan bakso pentol ini mulai pukul 07.00 WIB sampai 17.00 WIB.

Bahkan kadang sampai 19.00 WIB namun tak sehari penuh.

"Tidak sehari penuh, kadang pulang dulu istirahat, nanti sorenya keluar lagi," pungkas Sakir. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved