Penjual Bakso Pentol Necis di Jatinom
Penjual Bakso Pentol Punya 7 Stel Kemeja & Dasi Warnanya Beda-beda untuk Berdinas Keliling Kampung
Setiap hari Sakir (54) warga Dukuh Klekungan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten berdandan rapi meski jualan bakso pentol keliling.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Ia bersyukur hasil jualannya bisa memberikan nafkah istri.
• Respon Anggota DPRD Solo Soal Viralnya Jukir Solo Gores Mobil Pelanggan : Kami Sangat Malu
• Jadi Tempat Pendidikan TNI AU, Para Siswa Luar Kota Wajib Rapid Test Dua Kali Lanud Adi Soemarmo
Meskipun tidak besar tapi ternyata selalu cukup.
Ia tak mempermasalahkan hal tersebut, karena dia lebih memilih bekerja ketimbang dirinya di rumah tak bekerja.
"Alhamdulillah penghasilan saya bisa memberikan nafkah sama istri, lebih baik saya mencari nafkah ketimbang, harus dia dirumah dan meminta nafkah dari anak-anak saya," tegas Sakir.
Dalam sehari Sakir, sebelum ada pandemi Covid-19 bisa menghabiskan bakso berbahan daging ayam lima kilogram, dan mendapatkan laba bersih Rp 300 ribu perbulan.
Namun setelah ada pendemi Covid-19 jadi sepi, hingga saat turun laba menjadi Rp 100 ribu.
"Sekarang sepi setelah ada Corona paling sehari habis 2 - 3 kilogram daging ayam, karena suasana begini ya harus sabar," ucap Sakir.
Sukir menjelaskan lokasi berjualannya tidak pasti di berbagai titik di Kabupaten Klaten dan berpindah-pindah
Sebelum ada Covid-19 biasanya nongkrong di arena car free day (CFD), di sekolah atau tempat ada hiburan.
"Dulu nongkrong utamanya di CFD, sekolah dan tempat hiburan tapi sejak ada Corona sampai sekarang kan sepi, jadi saya keliling ke kampung - kampung, kalau siang mangkal sambil istirahat ," jawab Sakir.
Sakir mengaku berjualan bakso pentol ini mulai pukul 07.00 WIB sampai 17.00 WIB.
Bahkan kadang sampai 19.00 WIB namun tak sehari penuh.
"Tidak sehari penuh, kadang pulang dulu istirahat, nanti sorenya keluar lagi," pungkas Sakir. (*)