Pilkada Solo 2020
PKS Tak Bisa Berbuat Apa-apa, Sebut Pilkada Solo 2020 Jadi Fenomena Demokrasi yang Terbajak
Ketua DPD PKS Kota Solo, Abdul Ghofar Ismail mengatakan fenomena demokrasi terbajak menjadi pelajaran besar bagi partainya.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tidak terwujudnya koalisi partai pengusung calon penantang pasangan Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa dinilai sebagai bagian fenomena demokrasi yang terbajak.
Ketua DPD PKS Kota Solo, Abdul Ghofar Ismail mengatakan fenomena demokrasi terbajak menjadi pelajaran besar bagi partainya.
"Dari Pilkada Solo 2020, kami mendapatkan pelajaran yang besar, yakni fenomena demokrais yang terbajak," kata Ghofar saat jumpa pers di kantor DPD PKS Solo di Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Senin (7/9/2020).
Ditambah lagi, PKS tidak punya taji lantaran komunikasi dengan partai lain mentok dan tak berbuah koalisi.
• BREAKING NEWS: Bocah Cantik 4,5 Tahun Hilang, Ditemukan Jejak Kaki Kecil Terpeleset di Bengawan Solo
• PKS Akui Belum Tertarik Dukung Gibran atau Bajo Meski Keduanya Sudah Daftar di Pilkada Solo 2020
Pihak-pihak yang berupaya maju lewat partai besutan Sohibul Iman itu pun harus mengubur asa.
Beberapa diantara mereka bahkan sudah sampai melobi pihak-pihak DPP partai di luar PKS.
"Persepsi kami dalam diskusi ternyata kita tidak bisa berbuat apa-apa khususnya di Solo," ucap Ghofar.
Selain itu, alur pengusungan calon di internal PKS tak berjalan semestinya dibanding pilkada-pilkada sebelumnya.
"Tahapannya kan biasanya, dari daerah menggali kemudian kita usulkan ke provinsi," ujar dia.
• PKS Akui Belum Tertarik Dukung Gibran atau Bajo Meski Keduanya Sudah Daftar di Pilkada Solo 2020
• Pendaftaran di KPU Sragen Diperpanjang, Yuni - Suroto Bisa Saja Hadapi Lawan dari PKS - Gerindra
"Ini pun kami terpaksa kemudian short cut langaung minta DPP untuk komunikasi langsung dengan Jakarta," tambahnya.
Ghofar tak mau menyalahkan siapa-siapa atas tidak berdayanya PKS dalam kontestasi Pilkada Solo 2020.
Terlebih, mereka hanya mengantongi 5 kursi parlemen.
"Kita sadari ini bukan salah siapa-siapa. PKS cuma punya 5 kursi. PKS harus sembodo kedepannya untuk mengamankan 9 kursi," tandasnya. (*)