Pilkada Wonogiri 2020
Menyedihkan, PNS di Wonogiri Ada yang Terang-terangan Pasang Status Calon Bupati Tertentu
Menyedihkan, PNS di Wonogiri Banyak yang Terang-terangan Pasang Status Calon Bupati Tertentu
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Aji Bramastra
Namun, seolah mereka tak peduli karena diduga memiliki tendensi tertentu.
"Lebih baik mengontrol diri saja, tidak perlu menyatakan dukungan kepada siapa pun dengan menunjukkan foto atau kode-kode tertentu." ucap dia.
"Bisa-bisa tindakan seperti itu merugikan paslon yang didukung seandainya tindakannya itu berbuntut panjang." terangnya.
"Mending berikan dukungan saat cara mencoblos di bilik suara saja," tandasnya.
Ali menambahkan, pada pemilihan sebelumnya, netralitas ASN di Kabupaten Wonogiri selalu menjadi titik kerawanan. Selain netralitas ASN, money politik juga masih menjadi perhatian khusus Bawaslu Wonogiri.
"Ini kita jadikan fokus titik pengawasan Bawaslu Wonogiri terkait netralitas ASN," pungkasnya.
Pensiunan Polisi vs Petahana
Dua bakal Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati pada Pilkada Wonogiri 2020 telah mendaftar ke KPU Wonogiri.
Paslon pertama adalah petahana Joko Sutopo - Setyo Sukarno (Josss) yang diusung oleh PDI Perjuangan, Partai Golkar, PAN, PPP, dan PSI.
Joko Sutopo sendiri merupakan Bupati Wonogiri yang saat ini menjabat.
• Perjalanan Tukang Jahit - Ketua RW Tatap Pilkada Solo, Sempat Menolak 4 Kali & Dikira Guyonan
• Sosok Bacabup Sukoharjo Joko Paloma: Lulusan Guru dan Pengusaha Sukses, Kini Maju Pilkada 2020
Sementara pasangannya merupakan anggota DPRD Wonogiri dari fraksi PDI Perjuangan.
Mereka mendaftar pada hari pertama pembukaan tahapan pendaftaran calon kepala daerah di KPU Wonogiri, Jumat (4/9/2020).
Satu hari kemudian, disusul Paslon Hartanto - Joko Purnomo yang diusung oleh Partai Gerindra, PKS, dan PKB.
Paslon ini merupakan pendatang baru di dunia politik.
Hartanto merupakan pensiunan polisi dengan pangkat terakhir AKBP, yang saat ini Hartanto aktif sebagai penceramah.