Proyek Tol Solo Jogja

Daftar Resmi 50 Desa dan 11 Kecamatan di Klaten yang Jadi Lintasan Jalan Tol Solo-Jogja

Pemerintah merilis daftar desa dan kecamatan di Kabupaten Klaten yang bakal tergusur proyek jalan Tol Solo-Jogja.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Asep Abdullah Rowi
Anteran kendaraan di Jalan Raya Solo-Semarang, kawasan exit tol Ngasem, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Kamis (6/6/2019). Jalur tersebut akan menyambung ke Jogja dengan melintasi Banyudono, Kabupaten Boyolali. 

"Saya berharap mendapatkan ganti untung, soalnya mau saya belikan ke Gayamprit karena lahan yang terkena tol ini merupakan warisan dari orangtua,” jelas Ida.

Broker Tanah Berkeliaran

Broker atau makelar berkeliaran di kawasan yang terdampak proyek pengerjaan Tol Solo-Jogja di Kabupaten Klaten. 

Asisten 3 Sekda Pemkab Klaten, Sri Winoto menerangkan, pihaknya menghimbau masyarakat yang wilayahnya terdampak proyek Tol Solo-Jogja tidak mudah percaya dengan tawaran broker atau makelar.

"Kami meminta untuk para warga yang nantinya terdampak proyek ini, untuk tetap bersabar," kata Winoto saat menghadiri sosialisasi dan konsultasi publik proyek jalan Tol Solo-Jogja, Kamis (13/8/2020).

Syarat Bagi Korban PHK dan Ibu Rumah Tangga untuk Mendapatkan Kredit Bunga 0 Persen

Melly Goeslaw Persiapkan Pilkada, Gaungkan Wajib Jogging dan Pilates Setiap Hari

Lebih lanjut Winoto menyarankan untuk tidak mudah percaya dengan tawaran dari broker, sehingga mengikuti alur yang sudah ada.

"Tetap ikuti alur yang sudah ditetap ada, jangan percaya dengan tawaran broker," sarannya.

Kades Malangjiwan, Suprianto mengatakan wilayahnya yang terdampak proyek jalan tol sekira 5 hektar terdiri dari 71 bidang meliputi area persawahan 40 bidang dan perumahan warga 31 bidang.

"Untuk rumah warga kami yang terdampak ada 31 rumah, di RT 02, RW 08 Dukuh Karangmojo," kata Supri.

Dikatakan, Suprianto mengaku warganya tidak keberatan dengan rencana proyek tol.

"Tidak ada yang protes, malah warga menantikan informasi ini," ujar Supri.

Mantap, Polisi Sebut Sudah Menangkap Maling yang Memecah Kaca Mobil di Delanggu Klaten

Viral, Aksi Maling dengan Pacah Kaca Mobil di Dlanggu Klaten Terekam CCTV

Supri memastikan proyek ini tidak berdekatan dengan sumber mata air di desanya.

Mengingat di desa ini ada Umbul Brintik yang selalu dimanfaatkan masyarakat untuk pengairan sawah, hingga objek wisata pemandian.

"Nantinya untuk lintasan jalan tol di di wilayah desa kami, hanya berupa jalan lurus saja, jaraknya cukup jauh sekitar 500 meter dari umbul Brintik," jelas Supri.

Terlihat fasilitas umum yang terdampak, Supri mengatakan ada satu masjid dan tower pamasimas (penampungan air).

"Untuk tower, masih bisa dipindah lokasinya, karena hanya menampung, bukan menjadi pusat sumber sjmber air," tutur Supri. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved