Pandemi Corona Belum Berakhir, Ribuan Warga China Terinfeksi Penyakit Brucellosis, Apa Itu?
Wabah ini disebabkan bakteri yang menyebar karena kebocoran perusahaan biofarmasi tahun lalu, demikian keterangan otoritas yang berwenang.
Orang-orang di institut itu mulai melaporkan infeksi pada November, dan sejak saat itu jumlahnya meningkat.
Menurut kantor berita pemerintah China Xinhua, pada akhir Desember ada 181 orang di institut itu terinfeksi brucellosis.
Pasien yang terinfeksi lainnya termasuk mahasiswa dan anggota fakultas Universitas Lanzhou.
Wabah itu bahkan menyebar ke provinsi Heilongjiang, di ujung paling timur laut negara itu, di mana 13 kasus positif telah bekerja di institut dokter hewan pada Agustus.
Menurut Komisi Kesehatan Lanzhou, beberapa bulan setelah wabah, pejabat provinsi dan kota telah menyelidiki kebocoran di pabrik.
Pada Januari, pihak berwenang telah mencabut izin produksi vaksin untuk pabrik tersebut, dan mencabut nomor persetujuan produk untuk dua vaksin Brucellosisnya.
Brucellosis sangat umum di China sejak 1980-an.
Namun sejak vaksin ditemukan, wabah itu dapat dikendalikan dengan baik.
Kendati sudah ada vaksin, wabah brucellosis masih dilaporkan di seluruh dunia dalam beberapa dekade terakhi.
Sebagai contoh, wabah brucellosis di Bosnia menginfeksi sekitar 1.000 orang pada tahun 2008.
Wabah ini mendorong pemusnahan domba dan ternak lain yang terinfeksi.
Di AS, brucellosis telah merugikan pemerintah federal dan industri peternakan miliaran dolar.
Sekitar 60 persen bison betina di Taman Nasional Yellowstone membawa bakteri tersebut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Belum Usai Corona, Ribuan Warga China Terinfeksi Penyakit Brucellosis