Bayi Dibuang di Selokan Banyudono
Banyak Orang Mau Adopsi Bayi yang Dibuang di Selokan Boyolali, Bidan Desa: Saya Serahkan Dinsos
Berbagai pesan whatsapp maupun warga yang datang ke kediamannya ingin merawat bayi tersebut.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Sampai saat ini sudah ada 30-an orang yang menghubungi Bidan Desa Ngaru Aru, Yuliana Eni berkaitan bayi yang ditemukan pemulung di selokan Kecamatan Banyudono, Boyolali.
Mereka mengaku ingin mengadopsi bayi yang dibuang di selokan tersebut.
Yuliana mengatakan, saat ini ada banyak warga yang berminat mengadopsi bayi malang itu.
• Cara Cek Kuota dan Status Bantuan Data Internet Belajar untuk Pelanggan IM3 Ooredoo
• Usulan dari Sukoharjo : Belajar di Rumah Mending Pakai HT, Diklaim Lebih Murah dan Anti Buffering
Berbagai pesan whatsapp maupun warga yang datang ke kediamannya ingin merawat bayi tersebut.
"Sudah ada 30-an orang lebih, ini warga datang kesini terus," paparnya.
"Untuk urusan adposi saya serahkan pada Dinas Sosial," tutup dia.
Bayi mungil seberat 2,4 kg yang ditemukan seorang pemulung kini tengah dirawat di rumah Bidan Desa Ngaru Aru, Banyudono, Boyolali.
Yuliana Eni (43) menceritakan saat kali pertama ditemukan, tali pusar masih menempel pada bayi berjenis kelamin laki-laki itu.
"Ari-arinya maupun bayinya dikerubutin semut, kelihatannya baru saja dilahirkan, karena kondisi plasenta masih segar," ungkapnya saat ditemui TribunSolo.com Senin (28/9/2020).
"Tapi saya tidak bisa memastikan," pungkasnya.
Tak hanya itu, saat dibawa ke kediamannya bayi tersebut masih aktif merengek.
Yuliana menyebut, jika hal tersebut terkait dengan kondisi saat ia dibuang oleh orangtuanya yang tidak bertanggung jawab.
"Kemungkinan karena kedinginan," aku dia.
Ia pun memberi pertolongan dengan membersihkan sekaligus memberi imunisasi.
"Sekarang minumnya sudah kuat, alhamdulillah," ungkapnya. (*)