Pasangan Pemulung Korban Tabrak Lari
Pemulung Korban Tabrak Lari : 6 Tahun Tinggal di Gubuk Reot, Kini Bisa Tinggal Sementara di Kos
Sudah 6 tahun, Munifah dan suami tinggal bersama di gubuk reot dekat Alfamart Joglo sebelum akhirnya dapat bantuan tinggal sementara di kos.
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tubuh Munifah (48) masih lemas, dia masih banyak tiduran dalam kasur indekosnya.
Perban masih terlihat menempel di kepalanya.
"Ini habis kontrol dari rumah sakit," paparnya kepada TribunSolo.com, Selasa (29/9/2020).
Siang itu, Munifah hanya menghabiskan kegiatan siangnya sambil tiduran.
Dia juga belum bisa banyak berkomunikasi lantaran masih dalam masa penyembuhan.
Mengenakan kaus sederhana dan celana pendek, ibu yang baru saja kehilangan calon bayi kembarnya lantaran kasus tabrak lari itu masih menyimpan duka.
• Miris, Pasangan Pemulung di Solo Jadi Korban Tabrak Lari, Calon Buah Hati Meninggal Dalam Kandungan
• Akhir Cerita Tabrak Lari di Depan Lokananta Solo, Berakhir dengan Damai di Kepolisian
"Saya dulu tinggal di Gubuk dekat Alfamart Joglo," jelas dia.
Sudah 6 tahun tinggal di sana bersama suaminya yang bekerja sebagai pengumpul rosok.
Saat ini, dia mendapat banyak perhatian dari masyarakat dan bisa pindah tinggal di indekos.
Munifah tidak menjawab saat ditanya apakah harapan pada pelaku yang tega menabraknya dan kemudian kabur.
Mendengar pertanyaan itu, dia hanya terdiam.
Buah Hati Meninggal Dalam Kandungan
Sebelumnya, Munifah dan suaminya harus merelakan buah hati yang dinantikannya meninggal dunia 3 hari sebelum hari kelahiran lantaran insiden tabrak lari yang menimpa mereka.
Padahal anak tersebut sudah dia nantikan lama bersama suaminya.