Solo KLB Corona
Hasil Razia Gabungan di Solo, Petugas Catat Pelanggar Protokol Kesehatan Covid-19 Tembus 1.120 Orang
Sekretaris Satpol PP Solo, Didik Anggono mengatakan, ada sebanyak 1.120 orang yang melanggar protokol kesehatan karena tak pakai masker.
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sebanyak 1.120 warga tercatat melanggar protokol kesehatan Covid-19 selama digelarnya razia sejak beberapa waktu lalu hingga kini.
Sekretaris Satpol PP Solo, Didik Anggono mengatakan, ada sebanyak 1.120 orang yang melanggar protokol kesehatan karena tak pakai masker.
"Ada ribuan yang melanggar, dari luar kota dan dalam kota yang melintas di Solo," papar dia, Rabu (7/10/2020).
Dia mengatakan, ada 478 orang yang di-sanksi termasuk warga dalam Kota Solo dan 642 warga yang berasal dari luar Kota Solo.
• BREAKING NEWS : Sipir Rutan Solo Memasok Sabu-sabu ke Narapinda, Kasus Terungkap Pasca Ada Razia
• Satpol PP Solo Geleng-geleng Kepala, Masih Ada Saja Warga yang Kena Razia karena Tak Pakai Masker
Masker Ideal Menurut Dokter
Penggunaan masker kain dinilai tak sepenuhnya aman menangkal penyebaran Covid-19.
Dalam kondisi tertentu, masker kain mempunyai kelemahan, bukannya mencegah virus, namun menimbulkan masalah baru.
Hal tersebut disampaikan oleh dr. Lala Cantiq saat ditemui TribunSolo.com Senin (5/10/2020).
"Waktu ideal yang digunakan oleh masker kain hanya 2 jam saja, kalau sudah 2 jam alangkah baiknya diganti saja," aku dia.
"Dalam waktu tersebut bakteri sangat banyak terkumpul, kalau dipakai lebih dari itu kita akan menghirup bakteri sendiri yang kita keluarkan," imbuhnya.
• Densus 88 Ciduk 4 Orang, Ada Terduga Teroris yang Pernah Latihan Bongkar Pasang M16 di Cawas Klaten
• Penggunaan Masker Kain Maksimal 2 Jam untuk Cegah Covid-19, Ini Penjelasannya
Lantas, jenis masker apa yang dianjurkan oleh pakar kesehatan untuk meminimalkan penyebaran Covid-19?
Selain menunggu masker SNI dari pemerintah, sambung dr. Lala Cantiq di pasar telah beredar masker yang aman digunakan dalam waktu lebih kurang 8 jam.
"Ada masker antibakterial, kalau kita memakai itu bisa digunakan 4-6 jam," katanya.
"Penggunakanya pun harus benar, misalkan kalau tidak digunakan jangan diletakkan di dagu, nanti menimbulkan bakteri baru," tambahnya.
Lanjut dr. Lala, ia pun menyorot masifnya penggunaan masker scuba yang masih dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat, baik kalangan perpendidikan rendah maupun tinggi.
Jika ingin aman, kata dia sebaiknya keberadaan masker scuba ditiadakan.
"Ditarik atau dimusnakan, kalau benar-benar ingin sehat," tutupnya.
Bahaya Tak Higienis
Di masa pandemi covid-19, banyak cara yang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran virus tersebut.
Salah satunya yakni mencuci tangan untuk mencegah penularannya.
Selain cuci tangan masker juga harus digunakan tetapi penggunaan masker yang kotor ternyata dapat memicu gangguan kesehatan.
Selain jerawat di dagu, beberapa orang diketahui menderita sakit tenggorokan setelah memakai masker untuk jangka waktu yang lebih lama dan tidak mencucinya.
• Cerita Tenaga Medis Covid-19 Kesakitan saat Melepas Masker: Kalau Lecet Bekasnya Lumayan Lama Hilang
• Bukan Cadar, Penyerang Pendekar PSHT di Kartasura Diungkap Gunakan Masker, Jaket dan Celana Jeans
• Ngeyel Berkerumun, Tim Tindak Covid-19 Karanganyar Akan Datangi dan Sanksi Mereka yang Tak Bermasker
Jadi, jika kamu telah meninggalkan masker di dalam mobil, memakainya berulang kali, ada risiko besar menderita sakit tenggorokan.
Dokter pengobatan keluarga Neha Vyas, MD, menjelaskan mengapa sakit tenggorokan terjadi dan bagaimana masker kotor yang penuh kuman dan beberapa variabel lain yang dapat menyebabkannya.
Apa penyebab sakit tenggorokan dan apakah orang-orang tertentu lebih sering mengalaminya?
“Sakit tenggorokan bisa disebabkan oleh virus, bakteri, atau penyebab iritasi lingkungan. Bisa juga disebabkan oleh ketegangan vokal (terlalu banyak menggunakan suara), udara kering, atau kondisi yang disebut refluks gastroesofageal, atau Gerd, ”kata Vyas.
Siapa pun bisa mengalami sakit tenggorokan, tetapi orang dengan sistem kekebalan yang lemah, penderita alergi dan mereka yang pekerjaannya menggunakan suara keras mungkin sangat rentan terhadapnya.
Mengapa kita bisa sakit tenggorokan setelah memakai masker dalam waktu lama?
“Pemakai masker sering kali membuat orang harus berbicara lebih keras agar bisa didengar orang lain. Ini dapat menyebabkan ketegangan vokal, ”kata Dr. Vyas.
“Di sisi lain, mungkin dari virus atau kuman yang berada di dalam masker yang tidak bersih, baik karena sering digunakan tanpa dicuci atau sering dilepas dengan tangan yang tidak bersih.”
Selain rutin mencuci masker, apa lagi yang bisa kita lakukan untuk mencegah sakit tenggorokan?
“Cobalah untuk membatasi berapa kali kamu menyentuh atau melepas masker,” kata Dr. Vyas.
Dan ketika kita perlu melepas masker, pastikan tangan bersih.
Vyas mengatakan sakit tenggorokan dapat diobati dengan semprotan tenggorokan atau tablet hisap yang dijual bebas.
Tetapi jika kamu tidak yakin mengapa kamu mengalami sakit tenggorokan atau sering mengalami sakit tenggorokan, kunjungi dokter dan lakukan pemeriksaan.
• Mendapat Nomor Urut Dua di Pilkada Klaten, ORI Optimis Bisa Kalahkan Paslon Petahana MULYO
• Hadiri Pengambilan Nomor Urut Paslon, Begini Penampilan Gibran-Teguh dan Bajo
Cara membersihkan masker dari kain
Berikut beberapa tips membersihkan masker:
-Kamu bisa mencuci masker dengan mencampurnya dengan cucian yang lain di mesin cuci.
- Gunakan deterjen biasa dan pengaturan air hangat yang sesuai untuk kain dari masker itu sendiri.
- Jika dicuci dengan tangan, gunakan pemutih pakaian untuk mendisinfeksi masker. Rendam sekitar 5 menit. Sebaiknya mencuci di luar ruangan atau ruang yang memiliki ventilasi yang baik saat menggunakan pemutih.
- Pastikan masker dijemur sampai kering, akan lebih baik jika dijemur di bawah sinar matahari langsung.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Efek Memakai Masker yang Kotor "