Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ratusan Orang di Tasikmalaya Keracunan Usai Makan Nasi Kuning, Ini Pemicunya Menurut Dugaan Dinkes

Pihaknya memprediksi jumlah korban bisa sampai 500 orang dengan asumsi dalam 1 orang yang hadir ada 4 anggota keluarga.

Editor: Hanang Yuwono
KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA
Korban keracunan massal nasi kuning terus bertambah dan berdatangan ke Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Kamis (8/10/2020). 

TRIBUNSOLO.COM -- Ratusan orang keracunan massal usai makan nasi kuning.

Terkait kasus tersebut, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, telah memeriksa sampel sisa makanan nasi kuning yang menyebabkan sebanyak 171 korban keracunan massal dan menjalani perawatan medis.

Mereka menduga keracunan berasal dari bakteri santan yang basi saat dijadikan bumbu masakan nasi kuning dan disajikan ke para undangan acara ulang tahun.

Tak Hanya Buat Pengangguran, Muhadjir Effendy Sebut UU Cipta Kerja Dapat Kembangkan UMKM

Kisah di Balik Viralnya Pria yang Kantongi Restu Ibu Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja, Inilah Sosoknya

"Sampel masih diperiksa dan menunggu hasilnya. Tapi, biasanya keracunan massal akibat nasi kuning berasal dari bumbu santan yang kedaluarsa atau basi."

"Tapi, pastinya kita masih menunggu hasil lab sisa makanannya," jelas Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Titie Purwaningsari, kepada wartawan di lokasi kejadian, Jumat (9/10/2020).

Menurut Titie, biasanya bakteri dari santan yang dikonsumsi tubuh manusia akan langsung menurunkan imunitas tubuh, gangguan pencernaan dan dehidrasi tubuh.

Gejala yang dirasakan oleh para korban biasanya sesuai dengan kondisi ketahanan tubuhnya masing-masing.

"Jika kondisi tubuh lemah tentunya efek bakteri akan bergejala berat, seperti pusing, muntah-muntah sampai kejang-kejang. Jika kondisinya kuat, bakterinya akan menyebabkan gejala ringan seperti buang air kecil."

"Makanya tetap kepada semua pasien penanganannya harus cepat karena semuanya berisiko tinggi," tambah Titie.

Bakteri bisa kembali menyerang

Meski demikian, lanjut Titie, bagi para pasien yang sebelumnya telah merasakan pulih, bisa saja terjadi lagi bakteri aktif pada tubuhnya kembali menyerang.

Sehingga, para korban sejak malam tadi ada yang balik lagi dirawat karena gejalanya kambuh seusai merasa sembuh dan diizinkan pulang sebelumnya.

"Biasanya sembuhnya tidak bisa hanya dirawat satu hari. Para korban biasanya akan pulih kalau sudah dirawat 3 sampai 4 hari oleh tenaga medis," ungkap Titie.

Titie meyakini penyakit akibat keracunan makanan seperti ini bisa diobati dan bisa sembuh.

Namun, jika dibiarkan tanpa perawatan intensif akan membahayakan karena korban biasanya kekurangan cairan tubuh.

"Tapi kalau kondisi sekarang, para korban sudah tergangani perawatan medis dan optimistis akan sembuh semuanya," tandasnya.

Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, memantau langsung para korban keracunan massal seusai menyantap nasi kuning acara ulang tahun anak seorang pengusaha bordir di Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jumat (9/10/2020).
Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, memantau langsung para korban keracunan massal seusai menyantap nasi kuning acara ulang tahun anak seorang pengusaha bordir di Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jumat (9/10/2020). (KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)

Korban dari 12 kampung, bisa tembus 500 orang

Sebelumnya, Jumlah korban keracunan sesuai menyantap nasi kuning di acara ulang tahun anak seorang pengusaha bordir asal Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, tembus sampai 171 orang sampai pada Jumat (9/10/2020) pagi. 

Sebanyak 19 orang diantaranya bergejala berat sampai dirujuk ke RSUD Soekardjo Tasikmalaya, sedangkan sebanyak 43 orang bergejala sedang dan ringan dirawat di ruang darurat SDN Puspasari samping Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.

"Total jumlah korban keracunan yang sudah ditangani oleh tenaga medis sebanyak 171 orang sampai pukul 08.00 WIB hari ini."

"Diperkirakan akan terus bertambah dan sembuhnya tidak bisa 1 sampai dengan 2 hari. Kita terus bergerak cepat untuk penanganan medisnya karena sangat berisiko," jelas Kepala Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Arif Priyanto, Jumat pagi. 

Pihaknya mendata, para korban berasal dari 12 kampung yang selama ini hadir di acara ulang tahun dan memakan nasi kuning tersebut.

Pihaknya memprediksi jumlah korban bisa sampai 500 orang dengan asumsi dalam 1 orang yang hadir ada 4 anggota keluarga di rumahnya yang ikut makan nasi kuning yang sama.

"Jadi nasi kuning acara itu dibagikan ke para saudaranya dan tetangganya yang tak hadir sebagai bentuk rasa syukur yang punya hajat."

"Estimasi kami korban bisa mencapai 500 orang dengan pertimbangan dari 1 keluarga ada 5 orang yang makan. Kami prediksi korban akan masih ada tambahan," ungkap Arif.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Korban Keracunan Nasi Kuning di Tasikmalaya Bisa Tembus 500 Orang, Bakteri Diduga dari Santan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved