Berita Klaten Terbaru
Diminta Orang Tuannya Jaga Sapi saat Pawai, Gadis asal Klaten Ini Ketagihan Menunggangi Sapi
Pawai menunggani sapi diadakan Paguyuban Nunggang Sapi Jowo Klaten, tak hanya digandrungi mereka yang sudah berumur.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Pawai menunggani sapi diadakan Paguyuban Nunggang Sapi Jowo Klaten, tak hanya digandrungi mereka yang sudah berumur.
Namun tak sedikit dari kalangan milenial yang ikut memeriahkan acara menunggangi sapi ini.
Kegiatan menunggani sapi massal di Desa Tibayan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Minggu (11/10/2020).
Acara ini diikuti 70 peserta, dengan menaiki sapi jenis Jawa dan simental.
Salah satu peserta dari kalangan milenial adalah Jelita (16) asal Kecamatan Jatinom, Klaten.
ia mengaku senang bisa menunggangi sapi, dan berpatisipasi dalam pawai tersebut.
Gadis yang masih duduk di kelas X ini menceritakan awal mula dia ia mengikuti pawai menunggangi sapi ini.
"Saat itu, saya diminta bapak untuk menemaninya diacara ini." katanya.
"Awalnya saya biasa saja, setelah saya mencoba menunggani sapinya, saya merasa ketagihan," ucap dia.
Kemudian, Jelita mengatakan sudah mengikuti kegiatan pawai ini sudah ketiga kalinya.
Lebih lanjut, ia mengatakan senang campur rasa deg-deggan saat menunggani sapi milik orang tuannya.
"Saya baru ikuti pawai ini sudah 3 kali, rasanya senang campur deg-degan," jawabnya
Jelita menjelaskan saat ini aktivitasnya saat ini lebih mengikuti aktivitas bapaknya yaitu mengurus sapi-sapinya.
"Selama pandemi ini, aktivitas saya menemani bapak saya bekerja merawat sapi-sapi," ujarnya.
• Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Tasikmadu Karanganyar, Ini Ciri - Cirinya
• Lestarikan Sapi Jawa, Paguyuban Sapi di Klaten Gelar Acara Menunggangi Sapi, Diikuti Puluhan Peserta
• Seorang Bayi Mengalami Kerusakan Otak Parah Gara-gara Persalinan Ditangani Bidan yang Tak Lulus Tes
• Kisah Hidup Pemuda Sragen Selama Berpisah dengan Keluarganya Selama 11 Tahun, Sempat Ngamen
Terpisah, Ketua Paguyuban Nunggang Sapi Jowo Klaten, Haryanto, dengan diselenggarakan ini dapat mengenalkan sapi kepada masyarakat.
"Tujuannya untuk mengenalkan sapi Jawa yang saat ini hampir punah, dan kalah dengan sapi jenis simental," ujar Haryono.
Haryanto menjelaskan, kegiatan ini akan dilaksanakan setiap seminggu sekali.
"Acara ini, kami adakan setiap seminggu sekali, setiap sore, dan selalu berpindah tempat," ucap Haryono.
Selain itu, ajang ini sudah sebagai hiburan untuk masyarak, ajang ini juga membuat sang pemilik tidak bosan.
Haryono berharap dengan adannya acara ini sapi Jawa bisa berkembang lagi.
"Harapan kami agar sapi Jawa ini tidak punah dan makin berkembang bersaing dengan jenis sapi lainnya," harapnya. (*)