Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Sebaiknya Berapa Kali Berhubungan Seksual dalam 1 Minggu? Simak Tips dari Pakar Kesehatan

Tingkat keinginan yang tidak sesuai ini terjadi di mana salah satu pasangan menginginkan lebih atau yang lainnya ingin mengurangi.

Editor: Hanang Yuwono
(Eyecandy Images)
Ilustrasi berhubungan intim. 

TRIBUNSOLO.COM -- Penelitian ilmiah menunjukkan jika berhubungan seks dengan pasangan secara teratur baik untuk kesehatan.

Lantas yang jadi pertanyaan banyak pasangan adalah: seberapa sering seharusnya hubungan seks?

Pertanyaan-pertanyaan ini muncul untuk mencari tahu apakah hubungan pasangan suami istri masuk dalam kategori sehat, atau justru tidak sehat?

Baca juga: Perlu Diketahui, Inilah 4 Gangguan Seksual yang Mengakibatkan Pria Mandul

Baca juga: Olahraga yang Berlebihan Ternyata Bisa Menyebabkan Masalah Seksual, Begini Kata Medical Sexologist

Hal tersebut terkait dengan intensitas hubungan seks yang kurang, atau bahkan terlalu berlebih. 

Pertanyaan tentang frekuensi hubungan seksual biasanya muncul ketika salah satu pasangan kurang puas dengan jumlah hubungan seks yang dilakukan.

Tingkat keinginan yang tidak sesuai ini terjadi di mana salah satu pasangan menginginkan lebih atau yang lainnya ingin mengurangi.

Kondisi ini umum terjadi dalam ikatan pernikahan.

Dr. Barbara Winter, seorang psikolog berlisensi dan sexologist klinis mengatakan, kepuasan dalam perkawinan tidak hanya dihitung dari frekuensi seksual.

Faktanya, pasangan yang sudah menikah melihat kualitas interaksi seksual, dan bukan hanya kuantitasnya saja.

Pertama dan terpenting, penelitian tentang kepuasan perkawinan sangat rumit untuk dilakukan.

Hal ini sering kali disebabkan oleh desain eksperimen atau cara pengumpulan data yang berbeda.

Ilustrasi pelecehan seksual.
Ilustrasi berhubungan seksual. (tribunnews/ilustrasi)

Meskipun demikian, masyarakat masih membutuhkan sesuatu sebagai alat ukur, dan penelitian menunjukkan bahwa:

- Umumnya, ada penurunan frekuensi dan kepuasan karena pasangan sudah lebih lama bersama.

- Frekuensi seksual berkurang jika mempertimbangkan faktor lain, seperti pekerjaan, pekerjaan rumah, anak-anak, faktor fisik atau fisiologis, dan masalah relasional lainnya.

- Frekuensi seksual dan kepuasan seksual keduanya tidak berhubungan dengan tingkat perceraian.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved