Solo KLB Corona
Bayi yang Berumur 3 Tahun Ikut Jalani Karantina di SD Gandekan Solo, Begini Kondisinya
Belasan warga yang menjalani karantina di SD Kristen Gandekan Solo diketahui dari berbagai macam usia.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
Untuk logistik, sambung Marwanto warga berinisiatif dengan patungan antar RT bergiliran memberi makan sebanyak 3 kali.
"Kondisinya baik semua, besok hasil swabnya kemungkinan keluar," tutup dia.
Tracing DKK Solo
Belasan orang yang masih dalam satu keluarga harus menjalani karantina mandiri di sebuah gedung sekolah di Kelurahan Gandekan, Kecamatan Jebres, Kota Solo.
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, ada sebanyak 19 orang anggota keluarga yang dikarantina karena kontak dengan pasien positif Covid-19.
Pasien tersebut merupakan tenaga kesehatan (nakes) di rumah sakit swasta di Kota Solo.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih jika klaster tersebut bermula dari salah seorang anggota keluarga positif Corona pada 6 Oktober 2020 lalu.
Baca juga: Kisah di Balik Pria yang Berontak saat Razia Karena Tak Pakai Masker, Ternyata Hidupi 5 Anak Yatim
Baca juga: Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sebut Tingkat Kesembuhan Covid-19 di Indonesia Capai 77,3 Persen
Dari hasil tracing kontak tenaga kesehatan itu kontak dengan keluarganya, mulai anak, saudara, cucu dan pembantunya.
"Total yang di tracing ada 21 orang, tapi yang karantina di SD ada 19 orang satu keluarga," ungkapnya kepada TribunSolo.com.
Dia memaparkan, DKK Solo melakukan tracing pada seluruh anggota keluarga tersebut, termasuk seorang pembantu rumah tangga.
"Saat kita lakukan tracing ketemu lagi dan tambah 3, ada anak 2 dan 1 pembantu," paparnya.
"Kita tracing lagi ketemu 21 orang," imbuhnya.
Lantaran tak memungkinkan karantina mandiri di rumah, pihak DKK Solo lantas menyulap SD di Gandekan menjadi rumah isolasi.
"Kelurahan punya inisiasi dikarantina di SD," paparnya.
Pihaknya menambahkan, DKK telah melakukan wab test terhadap 21 orang sejak Senin (12/10/2020).