Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

Alasan Satgas Beri Perhatian Serius Penanganan Covid-19 di Jawa Tengah, Ini Data yang Menunjukan

Provinsi jawa Tengah menjadi satu diantara 3 provinsi yang jadi perhatian pemerintah dalam penanggulangan Covid-19.

Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Freepik
ilustrasi virus corona 

TRIBUNSOLO.COM - Provinsi jawa Tengah menjadi satu diantara 3 provinsi yang jadi perhatian pemerintah dalam penanggulangan Covid-19.

Hal ini diungkap Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito menyebut perlu adanya perhatian khusus pada 3 provinsi di Indonesia.

Baca juga: Penjelasan Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Soal Tingkat Keamanan Vaksin: Belum Ada Efek Samping

"Kami perlu memberikan perhatian lebih pada Jawa Tengah, Papua dan Bali," ujarnya dalam Youtube Sekretariat Presiden, (15/10/2020).

Ketiga provinsi mendapat perhatian berdasarkan hasil evaluasi dua pekan terakhir yakni pada kurun 27 September 2020, 4 Oktober 2020 dan 11 Oktober 2020.

Untuk kasus aktif secara umum menurun, namun di Jawa Tengah dan Papua mengalami peningkatan.

Pada kasus sembuh secara umum meningkat, namun pada Jawa Tengah dan Papua mengalami penurunan.

Pada kematian cenderung stagnan, namun Bali dalam dua minggu terakhir cenderung meningkat.

Untuk Jawa Tengah selama 2 pekan terakhir (27 September - 11 Oktober) persentase kasus aktif meningkat dari 22,49 persen menjadi 23,94 persen.

Kesembuhannya menurun dari 71,09 persen menjadi 70,35 persen. Kasus kematian menurun dari 6,42 persen menjadi 5,71 persen.

"Untuk kesembuhan Jawa Tengah mengalami sedikit penurunan sebesar 0,34 (4 Oktober) persen dan 0,4 persen (11 Oktober). Meskipun angkanya kecil, kesembuhan harus tetap dijaga untuk selalu meningkat," katanya.

Baca juga: Sopir Truk Boks yang Terlibat Kecelakaan Karambol di Banyuanyar Siap Bertanggung Jawab 

Penjelasan Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Soal Tingkat Keamanan Vaksin: Belum Ada Efek Samping

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyampaikan pada prinsipnya pengawalan pengadaan vaksin dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Kita betul-betul memastikan kepada BPOM terhadap uji klinik yang dilakukan dan melakukan inspeksi untuk memastikan keamaan dan efektivitas vaksin bisa tercapai" ujarnya dalam Tayangan Youtube Sekretariat Presiden, (15/10/2020).

Selain itu Wiku menjelaskan untuk sertifikasi CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) juga diperhatikan.

"Harapannya bisa diterbitkan izin edar obat melalui Badan POM, sejauh ini belum ada efek samping dari relawan dari uji klinis vaksin" jelasnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved