Berita Klaten Terbaru
Ambruk karena Stroke, Suharti Harus Menunggu di Jalanan Sampai Petugas Ber-APD Lengkap Datang
Ambruk karena Stroke, Suharti Harus Menunggu di Jalanan Sampai Petugas Ber-APD Lengkap Datang
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Peristiwa seorang perempuan yang tergeletak di jalan pagi-pagi buta, sempat membuat panik warga Dukuh Tegal Senden, Desa Cucukan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Selasa (20/10/2020).
Peristiwa terjadi sekitar pukul 04.30 WIB.
Baca juga: Benarkah Stres Dapat Menyebabkan Stroke? Simak Penjelasannya
Baca juga: 5 Kebiasaan yang Bisa Membuat Cepat Terserang Stroke di Usia Muda, Termasuk Duduk Terlalu Lama
Perempuan itu ternyata bernama Suharti (38), warga RT 03/RW 03, Dukuh Sengon, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.
Lantaran tengah di masa pandemi, warga yang melihat Suharti tergeletak tak berani langsung menolong.
Suharti pun harus menunggu dalam kondisi tergeletak di jalanan, sampai petugas medis datang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, kejadian bermula saat perempuan yang bernama Suharti (38), seorang warga RT 03, RW 03, Dukuh Sengon, Kecamatan Prambananan, Kabupaten Klaten sedang membonceng temannya menuju ke sawah.
Lalu, Suharti turun dari motor melanjutkan perjalanannya ke sawah dengan jalan kaki.
Di dalam perjalanan menuju ke sawah dia terjatuh sendiri di jalan.
Saat itu masyarakat disekitar lokasi melihat ada Suharti tergeletak, lalu melapor ke Polsek Prambanan.
Kapolsek Prambanan AKP Suyono, mengungkapkan kondisi korban sempat tidak sadarkan di TKP.
"Kami menerima laporan tersebut, Polsek kami langsung menghubungi Pukesmas untuk dilakukan pemeriksaan," kata Suyono.
Menurut Suyono, Suharti tergeletak di jalanan sekitar 30 menit, sebelum petugas membawa ke rumah sakit.
Suyono mengaku dalam pemeriksaan korban, petugas medis mengenakan APD lengkap.
Ia mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan Puskesmas, tidak ditemukan gejala Covid-19.
Ternyata, Suharti megalami gejala stroke.
"Iya petugas pemeriksa menggunakan APD lengkap, dan hasilnya tidak ditemukan gejala Covid-19 melakukan hanya gejala stroke," kata Suyono.
Lebih lanjut, Suyono mengatakan setelah korban diperiksa, langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY guna penanganan lebih lanjut.
Ia memastikan bahwa korban saat itu masih dalam keadaan masih hidup.
"Sudah dibawa ke rumah sakit untuk ditangani lebih lanjut," ujarnya. (*)