Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Meski Gurunya Positif Covid-19, Para Siswa yang Sempat Masuk Sekolah Tatap Muka Tak Jalani Uji Swab

Para murid SMPN 1 Karangdowo, Kabupaten Klaten yang sempat masuk sekolah tidak menjalani swab test.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Tribunjogja.com | Hasan Sakri
ILUSTRASI : Petugas medis mengambil sampel darah pedagang pasar dalam rangka rapid test massal di Pasar Bantul, Rabu (24/6/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Para siswa SMPN 1 Karangdowo, Kabupaten Klaten yang sempat masuk sekolah tidak menjalani swab test.

Meskipun salah satu gurunya dinyatakan positif Covid-19.

Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Karangdowo, Tomisila Aditama menjelaskan alasannya mengapa siswa-siswi SMPN 1 Karangdowo tidak dilakukan swab test.

Baca juga: Kampung Presiden di Solo Sepi & Sunyi Tak Ada Demo saat Momen Setahun Jokowi-Amin, Ini Alasannya

Baca juga: BREAKING NEWS : Kampus UNS Solo Lockdown Lagi, Dosen dan Pejabat Kampus Meninggal karena Corona

Sementara swab test hanya berlaku pada seluruh guru dan karyawan.

"Guru-guru dan karyawan melakukan swab hari ini, untuk siswa-siswi tidak dites," jelasnya kepada TribunSolo.com, Selasa (20/10/2020)

Menurutnya, siswa-siswi SMPN 1 Karangdowo tidak melakukan kontak erat dengan pasien.

Pasalnya guru di sekolah tersebut terpapar diketahui sedang tidak melakukan kegiatan di sekolah.

"Pasien ini, sebelumnya mempunyai sakit maag dan sedang kambuh, sehingga saat pembelajaran tatap muka, dia tidak masuk dan tidak kontak dengan siswa-siswi," kata Tomi.

Meskipun saat pembelajaran tatap muka, pasien tidak masuk, guru dan karyawan tetap melaksanakan tes swab hari ini.

Tomi mengatakan alasan guru dan karyawan untuk memastikan kembali kondisi kesehatan mereka.

"Meskipun pasien tidak masuk, kami tetap melakukan uji swab kepada guru dan karyawan hari ini, untuk memastikan hasilnya kembali," kata Tomi.

Baca juga: Ambruk karena Stroke, Suharti Harus Menunggu di Jalanan Sampai Petugas Ber-APD Lengkap Datang

Baca juga: Buntut Dua Hari Berturut-turut Dua Dosen Meninggal Akibat Covid-19, Kampus UNS Lockdown Tujuh Hari

Sekolah Ditutup Lagi

Dinas Pendidikan Klaten sempat kembali menggelar sekolah tatap muka di masa pandemi Corona.

Pada 9 Oktober lalu, sejumlah sekolah menjadi proyek percontohan soal pembelajaran tatap muka di masa pandemi.

Baca juga: Dosen FH UNS Meninggal Akibat Corona, Rektor Jamal Pakai Pakaian Serba Hitam: Kami Sangat Kehilangan

Baca juga: Sempat Muncul Klaster Tilik, Kini Pasien di Boyolali Meroket Lagi, 2 Hari 34 Orang Positif Corona

Salah satu sekolah itu adalah SMP Negeri 1 Karangdowo.

Sayang, baru seminggu sekolah dibuka, kegiatan pembelajaran tatap muka di SMPN 1 Karangdowo terpaksa harus kembali dibubarkan.

Seorang guru yang mengajar di SMPN 1 Karangdowo dinyatakan positif Covid-19, Kamis (15/10/2020)

Imbasnya, pihak SMPN 1 Karangdowo kembali diberlakukan pembelajaran secara daring/online.

Ketua Gugus Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 Kecamatan Karangdowo, Tomisila Aditama membenarkan ada seorang guru di SMPN 1 Karangdowo positif Covid-19.

"Benar ada guru di SMPN 1 Karangdowo terkonfirmasi positif Covid-19, dan saat ini sekolah kembali diberlakukan pembelajaran daring," kata Tomi.

Lebih lanjut, Tomi menjelaskan identitas 1 guru yang terpapar Covid-19 berinisial KDO (52) dari Kecamatan Pedan.

Tomi menambahkan seorang guru yang tepapar kini dilakukan perawatan medis dengan pengawasan kesehatan Satgas.

Pasca kejadian itu Tomi mengaku guru-guru di SMPN 1 Karangdowo sudah melakukan rapid test di PMI.

"Pasca itu, para guru-guru dilakukan pemeriksaan Rapid Tes di PMI dan hasilnya non reaktif," aku Tomi.

Tomi mengatakan meskipun hasil rapid test menunjukan non reaktif, mereka tetap dijadwalkan swab.

Pemeriksaan swab kepada guru-guru SMPN 1 Karangdowo akan dijadwalkan swab dari Puskesmas Kecamatan.

"Mereka tetap melaksanakan swab untuk memastikan kondisi guru-guru di SMPN 1 Karangdowo," kata Tomi.

Adapun siswa tidak menjalani uji swab.

Alasannya, mereka tidak kontak erat dengan guru tersebut. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved