Berita Sukoharjo Terbaru
Pemkab Sukoharjo Sediakan Rp 131,1 Miliar untuk Penanganan Covid-19, Tapi Baru Terserap 7,6 Persen
Sebanyak Rp 131,1 miliar disiapkan untuk penanganan Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Sebanyak Rp 131,1 miliar disiapkan untuk penanganan Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo Yunia Wahdiyati mengatakan, anggaran dari Pemkab digunakan untuk berbagai hal.
Baca juga: Kabar Duka dari UNS Solo : Setelah Dosen FH, Kini Pejabat LPPM Meninggal Dunia karena Covid-19
Baca juga: Acara Keluarga di Kelurahan Bumi Solo Jadi Klaster Baru Covid-19: 9 Warga Positif Corona Usai Diswab
Di antaranya pengadaan alat kesehatan rumah sakit, pemeriksaan kesehatan perantau, pengetatan pelaksanaan physical distancing, dan kegiatan pencegahan Covid-19.
Dikatakan, hingga bulan September 2020, anggaran tersebut baru terserap baru 7,6 persen.
"Sampai dengan bulan September, sudah dikeluarkan anggaran Rp 9,9 miliar, atau 7,6 persen," kata Yunia kepada TribunSolo.com, Selasa (19/10/2020).
2,5 Juta Diperiksa
Pemerintah menyatakan dari 2,5 juta orang yang diperiksa, 86 persen di antaranya negatif Covid-19.
Hal itu berdasarkan hasil tracing yang dilakukan hingga 18 Oktober 2020.
Baca juga: Pemerintah Tanggung Biaya Vaksin Covid-19 Tahap Awal untuk 9,1 juta Orang, Siapa yang Berhak?
Angka ini menunjukkan perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia semakin baik.
"Namun 14 persen (dari 2,5 juta orang) di antaranya positif Covid-19. Artinya dari 10 yang dites, 8 negatif dan 2 positif," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Kantor Presiden, Senin (19/10/2020) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Hasil itu katanya merupakan bentuk dari upaya tracing atau pelacakan kasus yang dilakukan pemerintah.
Dan itu berkat ratusan tenaga kesehatan, relawan termasuk kerja sama dari masyarakat.
Baca juga: Kunjungi Sukoharjo, Penasihat Luhut Binsar Panjaitan: Isolasi Mandiri Perbesar Penularan Covid-19
Upaya gotong royong itu kata Reisa berhasil menemukan 1.347 kelompok penyebaran atau klaster.
Secara total kini sudah ada lebih dari 4 juta spesimen yang diperiksa di 377 laboratorium di Indonesia.