Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Di Balik Nama Besar Gubernur Jateng Ganjar Pranowo,Sempat Sakit-sakitan saat Bernama Ganjar Sungkowo

Nama Ganjar Pranowo, gubernur Jawa Tengah, ternyata adalah nama yang kedua diberikan orangtuanya.

Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Adi Surya
Ganjar Pranowo dalam acara Seminar Nasional DynamicGovernance : Wajah Baru Reformasi Birokrasi Indonesia di Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Senin (4/11/2019). 

TRIBUNSOLO.COM – Siapa sangka, nama besar Ganjar Pranowo bukan nama sejak kecil.

Ya, nama Gubernur Jateng itu sebenarnya Ganjar Sungkowo.

Namun karena sakit-sakitan kala itu, nama Ganjar Sungkowo diganti oleh orangtuanya menjadi Ganjar Pranowo.

Kisah ganti nama itu disampaikan Ganjar secara virtual dalam penganugerahan Penghargaan Prasidatama oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah di Hotel Patra Jasa, Semarang, Rabu (21/10/2020).

Ganjar pertama-tama mengajak seluruh masyarakat menggelorakan bulan bahasa yang jatuh setiap Oktober.

Baca juga: Kerabat Jokowi Tewas di Dalam Mobil Xenia di Sukoharjo Diduga Dibunuh, Begini Penyelidikan Polisi

Baca juga: Dipecat PDIP karena Dianggap Membangkang, Calon Wakil Bupati Klaten Harjanta : No Comment

Menggelorakan bulan bahasa ini bisa dilakukan dengan meningkatkan mutu bahasa dan sastra serta tenaga kebahasaan.

Dia menganggapnya bisa lebih dari uri-uri bahasa dan budaya daerah yang selama ini dilakukan.

"Saya menyampaikan terima kasih kepada Balai Bahasa khususnya di Jawa Tengah yang tak pernah berhenti selalu menyampaikan kepada masyarakat, bagaimana melakukan tindakan-tindakan seperti tingkatan mutu bahasa dan sastra serta peningkatan tenaga kebahasaan," terang Ganjar.

Ganjar mengatakan bulan Oktober ini menjadi penting karena ada tanggal yang sakral saat bahasa Indonesia dideklarasikan sebagai bahasa kesatuan.

"Apa pun caranya kita ingin memperingati meski di tengah pandemi, ternyata teknologi memberikan kemudahan. Kita boleh jauh tapi hati kita tetap dekat," lanjut Ganjar.

Penghargaan ini dikatakannya menjadi penting agar bahasa tidak hanya diuri-uri tapi juga perlu dikembangkan.

Penggunaan kata-kata daerah banyak dipilih masyarakat dalam mengabadikan sesuatu seperti nama seseorang, desa hingga gedung.

Baca juga: Polisi Sukoharjo Masih Mengungkap Penyebab Wanita Kerabat Jokowi yang Tewas Terbakar di Dalam Mobil

Baca juga: Ganjar Pranowo: Alhamdulillah, Sudah Tak Ada Zona Merah Covid-19 di Jawa Tengah

Ganjar memberikan contoh, namanya dulu ialah Ganjar Sungkowo.

Sungkowo diartikan rasa susah yang menggambarkan keadaan orangtua Ganjar mengalami kesusahan waktu itu.

"Nama saya dulu Ganjar Sungkowo karena kesusahan orangtua saya. Karena saya sakit-sakitan, baru diubah Ganjar Pranowo. Ini menandakan nama sebagai prasasti menggambarkan kondisi yang dirasakan saat itu," terang Ganjar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved