Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Seleb

Adab Ahmad Dhani saat Bertemu Cak Nun Jadi Sorotan, Ungkap Pesan Sang Kiai kepada Umat di Indonesia

Ahmad Dhani mengaku kagum dengan Cak Nun, adabnya saat bertemu sang kiai jadi sorotan. Ahmad Dhani juga sampaikan pesan Cak Nun untuk Indonesia.

Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Rifatun Nadhiroh
INSTAGRAM/ahmaddhaniofficial
Potret keakraban Ahmad Dhani dan Cak Nun 

Bersama Cak Nur, Malik Fajar, Oetomo Danandjaya, dan Drajat, Cak Nun merumuskan empat prosedur turunnya Soeharto dari pemerintahan.

Kala itu pada 16 Mei malam, para tokoh itu rapat merumuskan empat prosedur turunnya Soeharto dengan pertimbangan empat prosedur ini dapat meminimalisasi korban, terutama di pihak rakyat dan mahasiswa, serta efektif secara kenegaraan.

Kemudian esoknya pada 17 Mei 1998, Cak Nun bersama empat tokoh tersebut menggelar konferensi pers di Hotel Wisata Jakarta untuk menyampaikan dan meminta agar Soeharto segera turun dari jabatan.

18 Mei 1998, di luar dugaan, atas permintaan Cak Nun dan empat tokoh ini, Mensekneg Saadillah Mursyid mau dan memberanikan diri untuk menyampaikan usulan serta mekanisme lengser yang telah dirumuskan tadi.

Soeharto
Soeharto

Ternyata Soeharto menyatakan bersedia dan setuju, tetapi meminta ditemani dalam proses turun dari jabatan Presiden. Ini adalah satu tahap krusial yang telah terlampaui dengan baik.

Pada 18 Mei itu, pukul 20.00 WIB, Soeharto menelepon Cak Nun dan Cak Nur.

“Mohon kita ketemu besok untuk menyiapkan agar lengsernya saya tidak menimbulkan guncangan dan korban," tulis ucapan Soeharto dalam artikel itu.

Tanggal 19 Mei pagi hari mereka bertemu di Istana.

Baca juga: Motif Pelaku Pembunuh & Pembakar Wanita di Bendosari Sukoharjo : Atas Dasar Utang Piutang

Soeharto minta 5 orang ini dilengkapi menjadi 9 orang dari para sesepuh, termasuk KH Ali Yafie dan Gus Dur.

Cak Nun dan Cak Nur diceritakan meneguhkan saran agar Soeharto turun dari jabatan Presiden.

Soeharto tertawa lebar ketika Cak Nun berempati dengan mengemukakan, “Pak Harto tidak jadi Presiden kan “ora pathèken”. Wong sudah 32 tahun menjabat."

Cak Nur menambahkan: “Bukan hanya ora pathèken, tapi sudah tuwuk.” Itu bahasa Jombang untuk “sangat puas sampai hampir bosan”.

  • Tak Mau Diundang ke Istana

Sementara dikutip dari TribunJakarta.com, Cak Nun pernah membuat pmenyatakan mengejutkan karena enggan ke Istana Negara jika diundang presiden sekalipun.

Budayawan Emha Ainun Najib alis Cak Nun mengaku tak pernah mau dipanggil ke Istana Negara oleh Presiden.

Cak Nun kemudian membeberkan alasannya bertindak demikian.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved