Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Buntut 4 Nakes Positif Covid-19, Puskesmas Jambu Kulon di Klaten Terpaksa Tak Layani Masyarakat

Cahyono menjelaskan, Puskesmas Jambu Kulon berhenti beroperasi sejak Jum'at hingga Sabtu (23-24/10/2020).

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Adi Surya Samodra
ILUSTRASI : Petugas melakukan penyemprotan disinfektan di sebuah kantor swasta kawasan Kelurahan Tipes, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Senin (19/10/2020). 

Pasien perempuan berinisial P (43)

Kecamatan Trucuk :

Pasien perempuan berinisial S (47).

Tak Spekulasi Uji Klinis

Di tengah harapan masyarakat akan adanya vaksin Covid-19, Satgas Penanganan Covid-19 berharap masyarakat tidak berspekulasi.

Spekulasi yang banyak beredar akhir-akhir ini adalah terkait uji klinis dan berkembangnya informasi tidak resmi harga vaksin Covid-19.

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito meminta masyarakat bersabar dan cermat dalam memilah informasi perkembangan penanganan Covid-19.

Baca juga: Soal Penanganan Corona, Bamsoet: Peta Jalan Vaksinasi Harus Selaras dengan Program Pemulihan Ekonomi

"Jadi pemberitahun aspek vaksinasi yang bersinggungan dengan masyarakat akan didiseminasikan secara transparan, secara bertahap, sehingga jika belum diumumkan secara gamblang oleh pemerintah, maka hal tersebut masih dalam tahap perumusan. Kami ingin memastikan bahwa informasi publik yang disampaikan itu betul-betul akurat," ujar Wiku menjawab pertanyaan media dalam keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (22/10/2020).

Tentang perkembangan vaksin terkini, dalam keterangan persnya, Wiku menyampaikan pemerintah masih menyelesaikan tahapan pengembangan uji klinis fase 3 yang dilakukan di Universitas Padjajaran di Bandung, Jawa Barat.

Seorang petugas kesehatan memberikan dosis vaksin potensial Sinovac Biotech kepada Dokter Cem Gun (kiri) selama uji coba fase ke-3 di Rumah Sakit Acibadem di Istanbul, pada 9 Oktober 2020.
Seorang petugas kesehatan memberikan dosis vaksin potensial Sinovac Biotech kepada Dokter Cem Gun (kiri) selama uji coba fase ke-3 di Rumah Sakit Acibadem di Istanbul, pada 9 Oktober 2020. (Yasin AKGUL / AFP)

Dalam pengembangan vaksin, Wiku menjelaskan ada beberapa tahapan yang harus dilalui.

Alur pertama pengembangan vaksin ialah melakukan penelitian dasar. Dimana ilmuwan menelusuri mekanisme potensial berdasarkan ilmu sains dan biomedis.

Dalam penelitian dasar para ilmuwan meneliti tentang virusnya, sel-sel terkait virus, sel-sel yang diinfeksi virus tersebut kemudian diperbanyak.

Sel-sel yang diperbanyak ini akan diteliti dan dilihat bagaimana reaksinya. Selanjutnya diekstraksi virusnya, dalam jumlah yang lebih banyak.

Baca juga: Update Sebaran Virus Corona di Klaten 23 Oktober 2020 : Ada Tambahan 20 Kasus Baru, 2 Meninggal

"Dalam tahap ini, biasanya sudah mulai membuat vaksin dalam jumlah yang terbatas," lanjutnya.

Tahap kedua ialah Uji Praklinik. Tahap ini untuk memastikan bahwa vaksin yang dibuat dilakukan pengujian terhadap sel dan dilanjutkan dengan hewan percobaan.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved