Kebakaran Pabrik di Kalijambe
5 Fakta Kebakaran Dahsyat di Pabrik Busa Sragen : Hanguskan 4 Gedung, Satu Gedung Rata dengan Tanah
Beberapa waktu lalu sebuah kebakaran dahsyat menimpa pabrik besar di Jalan Raya Solo-Purwodadi, Sabtu (24/10/2020).
Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM - Beberapa waktu lalu sebuah kebakaran dahsyat menimpa pabrik besar di Jalan Raya Solo-Purwodadi, Sabtu (24/10/2020).
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, api disertai asap hitam pekat membumbung tinggi di pabrik yang berada di Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen pukul 15.49 WIB.
Baca juga: UPDATE Kebakaran Pabrik di Kalijambe Sragen: Jika Memungkinkan, Polisi Lakukan Olah TKP Siang Ini
Baru berumur kurang lebih setahun, 4 gedung pabrik ludes dilalap si jago merah.
Meskipun belum ada papan nama, tetapi menurut sejumlah karyawan di sana pabrik tersebut bernama Eiro Foam & Function.
Seorang karyawan yang enggan disebutkan namanya mengatakan pabrik Eiro berfokus pada produksi busa tas.
Untuk lebih mengetahui selengkapnya berikut TribunSolo rangkum 5 faktanya.
1. Hanguskan 4 Gedung, Mudah Berkobar karena Isinya Busa.
Kabid Damkar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen, Sunardi menerangkan, jika laporan kebakaran yang masuk sekira pukul 15.30 WIB.

Saat itu pihaknya langsung mengerahkan sejumlah unit untuk memadamkan api.
Dia mengatakan, api menghanguskan empat bangunan di pabrik tersebut.
"Untuk kondisi gedung 3 dan 4 sudah padam hingga pukul 19.00 WIB lebih ini," katanya.
"Sementara untuk gedung 1 dan 2, sudah hampir padam," imbuhnya membeberkan.
Besarnya api yang membakar pabrik baru itu membuat petugas Damkar Sragen kualahan, sehingga mendapat bantuan dari Damkar di Solo Raya.
"Pemadaman dibantu Damkar dari Solo, Karanganyar, Sukoharjo, dan Boyolali," jelasnya.
Dia menegaskan, pabrik yang terbakar tersebut berisi busa.
"Itu pabrik busa, memang terkenalnya sebagai pabrik sepatu," jelasnya.
2. Biang Kebakaran Pabrik di Kalijambe Sragen Diduga Akibat Korsleting Listrik pada Mesin Produksi
Kabid Damkar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen, Sunardi menerangkan, jika laporan kebakaran yang masuk sekira pukul 15.30 WIB.
Penyebab awal kebakaran sendiri diduga adanya arus pendek listrik atau korsleting.
"Informasi sementara dari listrik mesin produksi," kata dia kepada TribunSolo.com.
"Tapi untuk pastinya menunggu hasil olah TKP dari pihak kepolisian," imbuhnya.
Baca juga: UPDATE COVID-19 di Klaten Sabtu 24 Oktober 2020: Tambah 16 Kasus Positif, dan 1 Meninggal Dunia
3. Pabrik yang Terbakar Dahsyat Ternyata Baru Setahun Beroperasi di Kalijambe Sragen, Ini Usahanya
Seorang karyawan yang enggan disebutkan namanya mengatakan pabrik Eiro berfokus pada produksi busa tas.
Meskipun sebelumnya warga sekitar menyematkan pabrik tersebut membuat sepatu.
"Pabrik ini memproduksi busa tas, baru berdiri sekitar 1 tahun," katanya kepada TribunSolo.com di tengah-tengah mengevakuasi barang pabrik.
Awalnya, pabrik tersebut juga memproduksi plastik.
Namun pusat produksinya kemudian dipindah ke sekitaran daerah Ungaran dan Demak.
"Dulu sempat memproduksi busa dan plastik. Kemudian produksi plastiknya dipindah ke daerah Ungaran sama Demak," tuturnya.
Ia tidak bisa memastikan jumlah karyawan yang bekerja di pabrik itu.
Akan tetapi, ada beberapa karyawan pabrik yang kerja lembur sebelum si jago merah mengamuk.
"Tadi ada yang shift. Memang di sini sistemnya shift. Saat Sabtu hanya setengah hari," ucap dia.
"Tapi tadi ada yang lembur sampai pukul 15.00 WIB," imbuhnya.
Namun TribunSolo.com saat di lokasi tidak berhasil mewawancari pemilik pabrik karena memang situasi mencekam dengan api yang mudah membesar.
Baca juga: Gunakan Strobo dan Ugal-ugalan di Jalan, Pengemudi Pajero asal Sukoharjo Ini Ditindak Polisi
4. Satu Gedung Rata dengan Tanah
Kasi Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Satpol PP dan Damkar Sragen, Anton Sujarwo mengatakan sarana dan prasarana pemadaman sudah dirapikan.
Tak kurang 10 unit mobil pemadam kebakaran dari Sragen dan sekitarnya diterjunkan.
"Kisaran 30 tangki air dihabiskan untuk menjinakkan api," tutur Anton.
Anton belum bisa mengetahui secara asal api di pabrik busa tersebut.
Kobaran api belum membesar saat petugas datang memadamkan.
"Kalau dari informasi teman-teman yang sampai ke lokasi, api masih kecil." kata dia.
"Itu berada di gedung yang dekat tembok sisi timur, kemudian api merambat," ucapnya.
Lantaran berisi bahan baku busa dan biji plastik, api dengan cepat membesar dam merambat ke gedung lain.
Awalnya, ada empat gedung yang diduga terkena dampak kebakaran. Namun pasca inventarisasi dilakukan, hanya ada 3 gedung yang terdampak.
Isi ketiga gedung tersebut mulai dari bahan baku hingga mesin produksi.
"Gedung ketiga ini rata dengan tanah, atapnya sampai rata dengan tanah. Atapnya sampai ambruk," ujar Anton.
"Itu karena berisi bahan baku mudah terbakar." ucapnya.
"Sementara gedung lainnya berisi mesin," tambahnya.
Gedung yang berisi mesin terdampak 70 persen akibat insiden kebakaran.
Sementara itu, gedung lainnya tidak mengalami kerusakan serius.
"Sebagian mesin terbakar." jelasnya.
"Api sempat sampai ke gedung satu namun perambatan berhasil kita antisipasi," ucap Anton.
Baca juga: 7 Jam Terbakar, Api yang Membakar Pabrik di Kalijambe Padam, Satu Gedung Rata dengan Tanah
5. Jika Memungkinkan, Polisi Lakukan Olah TKP Siang Ini
Kapolsek Kalijambe, Iptu Aji Wiyono mengatakan pihaknya tidak ingin mengambil risiko dalam melakukan olah TKP.
Itu dilakukan guna meminimalisir korban ketika olah TKP dilakukan.
"Olah TKP kemungkinan akan dilakukan siang nanti." kata Aji kepada TribunSolo.com, Minggu (25/10/2020).
"Kami masih melihat kondisi di lapangan dulu," imbuhnya.
Olah TKP kemungkinan akan dilakukan Polsek Kalijambe dengan dibantu Polres Sragen.
Meski begitu, kemungkinan penerjunan personel Polda Jawa Tengah masih ada.
"Nanti olah TKP dari Polres dulu." kata dia.
"Melihat situasi kondisi di lapangan dulu," ucap Aji.
"Kalau nanti ibarat asuransinya tinggi kita datangkan Inafis Polda Jawa Tengah." terangnya.
"kita lihat situasi di lapangan seperti apa," tambahnya.
(*)