Berita Solo Terbaru
10 Orang Positif Covid-19, Warga 1 RT di Bumi Solo Lockdown 2 Pekan, 8 Anak Balita Ikut Dikarantina
Ada sebanyak 37 kepala keluarga dengan jumlah total 106 penduduk dan 8 di antaranya merupakan anak balita.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawna TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wilayah RT 03 RW 06, Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan, Kota Solo di-lockdown sejak Sabtu (24/10/2020) hingga dua pekan ke depan.
Di wilayah tersebut, ada sebanyak 37 kepala keluarga dengan jumlah total 106 penduduk, yakni 8 di antaranya merupakan anak balita.
Dari pantauan TribunSolo.com, bambu yang disusun melintang menutup akses keluar-masuk ke RT 03/ RW 06.
Karantina wilayah dilakukan menyusul adanya kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di RT 3/ RW 6.
Sebuah MMT bertulisan 'Anda memasuki kawasan wajib memakai masker. Anda melindungi kami, kami melindungi anda' terpasang terikat di bambu.
Baca juga: Gegara Jatah Check-out Tapi Tak Keluar, Itulah yang Bikin Meninggalnya Staf KPU Wonogiri Terkuak
Baca juga: Operasi Zebra Digelar di Solo, Polisi Sebut Tilang Adalah Cara Terakhir karena Sudah Ada Imbauan
Mayoritas warga memutuskan untuk tidak keluar rumah. Suasana sepi begitu nampak di pemukiman padat penduduk itu.
Lurah Bumi, Nurul Umam mengungkapkan kasus Covid-19 di RT 03/ RW 06 itu bermula dari satu warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Ia diketahui berprofesi sebagai tukang parkir.
"Dia sempat sakit. Awalnya belum diketahui dirinya positif Covid-19 kemudian masuk rumah sakit dan menjalani swab. Terus diketahui terpapar," ungkap Nurul, Senin (26/10/2020).
Tracing tahap pertama terhadap kontak erat dan dekat dilakukan. Itu menyasar anggota keluarga yang tinggal seatap.
"Di-tracing, istri dan kedua anaknya juga terkonfirmasi positif Covid-19," kata Nurul.
Tak berhenti di lingkup keluarga, tracing kemudian menyasar tetangga dan lingkungan pasien.
Hasilnya, 16 orang harus menjalani uji swab. 12 diantaranya datang dan sisanya tidak dengan berbagai alasan.
"6 dari 12 pasien tersebut terkonfirmasi positif Covid-19," ucap Nurul.
Enam pasien tersebut kemudian didata pernah kontak dengan siapa saja dan mendapati 10 orang yang pernah berkontak.
"Hasilnya belum keluar," tutur Nurul.
Baca juga: Penyebab Pasar Harjodaksino Solo Lockdown Lagi, Bermula dari Pedagang Asal Grogol Positif Corona
Baca juga: 7 Bisnis Usaha Rumahan yang Moncer Kala Musim Hujan, Jasa Cuci Motor hingga Laundry
Disamping itu, Nurul mengungkapkan ada anak-anak yang juga terkonfirmasi positif Covid-19.
Mereka terpapar diduga setelah berkontak dengan anak tukang parkir. Sementara, bapak-ibunya tidak terkonfirmasi positif Covid-19.
"Anak tetangganya kalau tidak salah berusia 11 tahun juga terpapar. Ia sering bergaul dengan anak tukang parkir," ucap Nurul.
Turun Signifikan
Satgas Penanganan Covid-19 mengungkapkan perkembangan terbaru kasus Covid-19.
Menurut mereka penanganan Covid-19 di Indonesia menunjukkan pencapaian yang signifikan.
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menunjukkan adanya hasil yang signifikan dalam grafik penurunan persentase kasus aktif tingkat nasional.
Baca juga: Waspada, Tiga Aktivitas Ini Berisiko Tinggi Tingkatkan Penularan Covid-19
"Persentase kasus aktif di Indonesia terus mengalami penurunan sejak awal pandemi.
Pada bulan Maret (2020) rata-rata kasus aktif berada di angka 91,26%, sangat tinggi.
Kemudian ini terus mengalami penurunan," paparnya saat memberikan keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (22/10/2020).
Ia melanjutkan, penurunan grafik terlihat lagi pada bulan April 2020 menjadi 81,57%.
Baca juga: Masih Pandemi Covid-19, Penyelenggarakan Maulid Nabi Muhammad SAW di Klaten Dilakukan Daring
Pada bulan Mei menurun lagi menjadi 71,35%, Juni menjadi 57,25%, Juli turun menjadi 44,02%, Agustus turun lagi menjadi 28,26%, September turun lagi menjadi 23,74%, dan per 22 Oktober 2020 persentase kasus aktif sudah turun lagi menjadi 16,8%.
Penurunan persentase dari bulan ke bulan menurut Wiku cukup drastis dan itu merupakan perkembangan yang sangat baik.
"Kasus aktif, harapannya dapat terus menurun dan ditekan hingga tidak ada kasus aktif sama sekali hingga semuanya sembuh.
Kasus aktif dapat ditekan dengan meminimalisir penularan dan seluruh lapisan masyarakat dapat berkontribusi melaksanakan 3M yaiu menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan, ujarnya.
Namun, meski secara nasional persentase kasus aktif menunjukkan hasil yang baik, masih ada Kabupaten/kota yang memiliki jumlah kasus aktif diatas 1000.
Wiku Adisasmito menyebut ada 12 kabupaten/kota yang menjadi sorotan karena belum menunjukkan peningkatan hasil yang signifikan.
Keduabelas daerah itu ialah Bekasi (1.039), Jakarta Pusat (1.211), Jakarta Utara (1.343), Kota Bekasi (1.410), Bogor (1.484), Kota Depok (1.897), Jakarta Selatan (1.952), Kota Jayapura (1.959), Jakarta Barat (2.023), Jakarta Timur (2.781), Kota Padang (2.816) dan Kota Pekanbaru (2.909).
Sangat disayangkan, ke-12 kabupaten/kota ini kondisinya sudah bertahan selama berminggu-minggu dengan jumlah kasus aktif yang diatas 1000 kasus.
Diakui, memang 12 kabupaten/kota ini masuk dalam kategori kota besar yang aktivitas ekonominya sudah berjalan.
"Dan ini kata Wiku menjadi tantangan terbesarnya adalah protokol kesehatan dapat benar-benar dijalankan dalam setiap aktivitas masyarakatnya," katanya.
Baca juga: Dalam 2 Hari, 8 Naskes di Klaten Terkonfirmasi Positif Covid-19, Ini Rinciannya
"Dimohon Pemda dari 12 kabupaten/kota tersebut untuk dapat bekerja kerasa menekan angka kasus aktif ini dengan secara tegas mengawasi kedisiplinan masyarakatnya dalam melaksanakan protokol kesehatan, utamanya dalam sektor-sektor ekonomi dan sosial yang sudah berjalan," pesannya.
Disamping itu, perkembangan penanganan Covid-19 per 22 Oktober 2020 menunjukkan jumlah kasus aktif sebanyak 63.576 kasus atau atau 16,8% dibandingkan rata-rata dunia di angka 21,9%.
Penambahan kasus positif sebanyak 4.432 kasus, jumlah kasus sembuh sudah menembus angka 301.006 kasus atau 79,9% dibandingkan rata-rata dunia sebesar 75,1% dan kasus meninggal sebanyak 12.959 kasus atau 3,4% dibandingkan rata-rata dunia 2,85%.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. TribunSolo.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Turun Signifikan